Basarnas Sebut Penyediaan Alat Canggih Dilakukan Sejak Jauh Hari

Jakarta: Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kusworo mengatakan penyediaan alat canggih untuk 2024 sudah terlaksana sejak jauh-jauh hari. Dia optimistis target ini dapat tercapai.

“Untuk wahana Drone Termal, barangnya sudah ada, pengadaan waktu saya belum menjabat. Ada 120 unit, saya hanya memaksimalkan barang-barang tersebut untuk digunakan secara maksimal sebagai alat bantu utama untuk mapping sebelum ops SAR,” ungkap Kusworo kepada Media Indonesia, Kamis, 28 Desember 2023.

Dia menjelaskan alat canggih itu memiliki kemampuan cukup baik. Bisa membantu observasi suatu obyek saat operasi SAR. Alat ini sudah digunakan saat longsor dan banjir bandang di area Toba, Medan, Sumatra Utara, dan operasi SAR Gunung Merapi di Padang.

Terkait ROV robotik untuk operasi di kedalaman sampai dengan 1.000 meter, Basarnas akan melakukan dalam dua tahap. Pemasangan perlengkapan mounting ROV di kapal akan dilakukan pada 2023 dan pemasangan alat ROV di kapal Ganesha rencananya dilakukan pada 2024.

Menurut dia, dari sisi anggaran sudah disiapkan dari awal dan ROV robotik ini termasuk prioritas. “Di mana menurut arahan Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo) saat sambutan HUT Basarnas Februari 2023, untuk tindak lanjut alat yang modern berbasis IT dan ini barangnya yang sedang proses sejak November 2023 sampai dengan sekitar akhir 2024,” tegas dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menambahkan penyediaan peralatan canggih ini menjadi arahan langsung dari Presiden Joko Widodo. Jika anggaran tidak mencukupi, dapat dicarikan sumber lainnya untuk memenuhi target penyediaan peralatan canggih tersebut.

“Setahu saya pengadaan peralatan itu sesuai dengan perintah Presiden. Kalau anggaran Basarnas tidak mencukupi, bisa dicarikan dari sumber lain,” ucap Muhadjir.
 

Baca Juga:  Evakuasi Korban Banjir Humbahas Belum Membuahkan Hasil

Anggota Komisi V Suryadi Jaya Purnama sangat setuju dengan langkah Basarnas yang terus memodernisasi peralatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama saat terjadi musibah.

“Karena memang kejadian musibah akibat bencana alam maupun kecelakaan sering terjadi, dan memerlukan upaya pencarian dan pertolongan yang cepat. Untuk itu dibutuhkan tenaga yang terlatih dan profesional, serta peralatan yang memanadai,” kata Suryadi.

Namun, kata dia, anggaran Basarnas masih jauh dari kebutuhan. Dia menilai sebetulnya pemerintah punya kemampuan untuk memberikan anggaran lebih, tapi justru anggaran lebih banyak untuk membangun istana dan rumah jabatan menteri.

"Ini prioritas yang salah,” ujar dia.

(Despian Nurhidayat/MI)