Bawaslu Kota Batu Selidiki Dugaan Politik Uang H-1 Pencoblosan

ilustrasi medcom.id

Bawaslu Kota Batu Selidiki Dugaan Politik Uang H-1 Pencoblosan

Daviq Umar Al Faruq • 26 November 2024 13:08

Batu: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan adanya dugaan praktik money politic atau politik uang yang terjadi di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, pada Senin malam, 25 November 2024. Kasus dugaan bagi-bagi uang jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 itu saat ini tengah diselidiki Bawaslu.

"Kami sudah melakukan kajian, pengumpulan alat bukti dan mengagendakan klarifikasi dan tentunya kami masih juga melakukan pembahasan lebih dalam lagi," kata anggota Bawaslu Kota Batu, Mardiono, saat dikonfirmasi, Selasa 26 November 2024.

Hingga saat ini, pihak Bawaslu Kota Batu masih melaksanakan klarifikasi terhadap pihak yang bersangkutan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait kasus dugaan politik uang ini. Selain itu Bawaslu juga akan berkoordinasi dengan Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu).

"Selain itu kita juga meminta saran dari Gakkumdu seperti apa, dalam waktu 24 jam akan dipastikan yang bersangkutan melanggar atau tidak,” kata Ketua Bawaslu Kota Batu, Supriyanto.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, seorang terduga pelaku politik uang itu telah ditangkap oleh petugas Bawaslu. Selain itu, petugas juga menyita sejumlah barang bukti berupa pecahan uang ratusan ribu dan stiker bergambar salah satu pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Batu.
 

Baca: Gencarkan Patroli, Bawaslu-Polri Antisipasi Politik Uang Jelang Pilkada

"Terkait dengan pembahasan dan seluruhnya masih kewenangan ada di Bawaslu Kota Batu," kata Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo.

Untuk diketahui, ada tiga paslon yang berkontestasi pada Pilwalkot Batu 2024. Antara lain paslon nomor urut 1 Nurochman-Heli Suyanto, paslon nomor urut 2 Firhando Gumelar-Rudi dan paslon nomor urut 3 Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh.

Pasangan Firhando-Rudi diusung oleh empat partai politik, antara lain Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat dan PKS. Kemudian pasangan Nur-Heli diusung oleh dua partai politik yaitu PKB dan Partai Gerindra.

Terakhir pasangan KD-Dewa diusung oleh dua partai politik yaitu PDI Perjuangan dan Partai NasDem. Pasangan ini juga didukung oleh sembilan partai non parlemen, yakni PPP, Partai Hanura, PKN, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Buruh, PBB, Partai Ummat, dan Partai Perindo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)