Dukung Ketahanan Pangan, Pemerintah Berkolaborasi Kembangkan Pertanian Dataran Tinggi

Pertanian dataran tinggi di Malang, Jawa Timur. Dok Kementan.

Dukung Ketahanan Pangan, Pemerintah Berkolaborasi Kembangkan Pertanian Dataran Tinggi

Arga Sumantri • 23 November 2024 14:47

Malang: Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengembangkan program pertanian dataran tinggi atau Upland. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, serta kapasitas dan pendapatan petani dengan melibatkan petani pada 13 kabupaten di seluruh Indonesia.

Koordinator Tim Pemantau dan Pengendali Upland Rahmanto menjelaskan program ini sudah hadir di berbagai daerah dengan fokus pada produk pertanian unggulan. Misalnya, pengembangan bawang merah di Malang, Jawa Timur, yang menjadi produk unggulan.

"Upland hadir untuk meningkatkan produksi, menjaga ketahanan pangan, dan memastikan komoditas utama, seperti bawang merah, tetap stabil meskipun menghadapi tekanan inflasi," ujar Rahmanto dalam keterangannya, Sabtu, 23 November 2024.

Ia menyebut Malang menjadi salah satu contoh sukses pengembangan bawang merah, yang memiliki hubungan langsung dengan fluktuasi harga akibat inflasi. Program ini bertujuan memastikan kestabilan produksi bawang merah guna menjaga daya beli petani dan pasokan pasar.

"Jika produksi bawang merah meningkat, petani akan lebih sejahtera, dan inflasi bisa lebih terkendali," ujarnya 

Program Upland juga mengembangkan berbagai komoditas di wilayah lain, seperti manggis, kopi, beras organik, bawang putih, serta komodutas lain. Semua kualitas produk terus dikembangkan untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun internasional.

"Kami harus memastikan agar petani mendapatkan pendapatan yang baik agar mereka tidak beralih ke komoditas lain. Salah satunya adalah dengan mengurangi biaya produksi melalui penyediaan mesin, pembangunan infrastruktur, serta dukungan untuk irigasi dan pemasaran," bebernya.
 

Baca juga: Mentan Luncurkan Program Swasembada Pangan

Program pemasaran juga menjadi fokus utama. Ia menyebut petani diberikan pelatihan untuk menjual hasil pertanian mereka dengan harga yang lebih baik. 

"Produk yang meningkat harus dapat terjual dengan baik, sehingga kami melibatkan petani dalam menemukan pembeli yang tepat," kata dia.

Menurut Rahmanto, keberhasilan program ini dapat diukur melalui kualitas produk yang dihasilkan. Jika produk unggulan memiliki kualitas yang baik, maka akan lebih mudah untuk bersaing di pasar.

"Dengan kualitas yang terjaga, produk kami bisa diterima dengan baik, baik di pasar nasional maupun internasional," katanya.

Program Upland merupakan kerja sama pemerintah Indonesia dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Country Director South East Asia and The Pacific, Sub Regional Office IFAD, Hani A Elsadani Salem menjelaskan kerja sama ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan.

Selain itu, IFAD berkomitmen mendukung petani miskin di Indonesia. Elsadani Salem menilai bantuan yang diberikan langsung kepada petani dalam berbagai aspek akan meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.

"Program ini memiliki dua tujuan utama pertama, meningkatkan ketahanan pangan, dan kedua, meningkatkan penghidupan para petani dan pelaku pertanian lainnya," kata Elsadani Salem.

Pada kesempatan yang sama, Resident Representative and Director IsDB, Amer Bukvic menekankan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan sumber daya alam yang kaya. 

Amer mengatakan program ini juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi dalam pemasaran produk pertanian, baik di tingkat lokal maupun internasional.

"Kami ingin mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045," kata Amer.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)