Ilustrasi kendaraan listrik. Foto: Istimewa.
Fetry Wuryasti • 3 July 2024 17:02
Jakarta: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan jumlah investasi Korea Selatan ke Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2019-2023, mencapai sekitar USD14 miliar atau setara Rp 229,51 triliun.
Dikatakan Bahlil, angka investasi ini lebih banyak mengarah ke sektor hilirisasi, sesuai arahan Presiden RI, agar investasi inklusif, tidak hanya dikuasai satu negara tertentu, tetapi harus mendatangkan banyak negara. Bahlil mengklaim Indonesia menjadi yang pertama di dunia untuk membangun ekosistem baterai mobil listrik.
"Setelah kami diskusi, kami tanya apakah di dunia sudah ada belum membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu, dari tambang sampai ke mobil, ternyata belum ada dan Indonesia yang pertama untuk melakukan hal ini," kata Bahlil pada Peresmian Ekosistem Baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan (Korsel) PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024.
Dia menceritakan awal mula mengundang Korea Selatan untuk berinvestasi di sektor hilirisasi ke Indonesia pada 2019, pada beberapa pertemuan di Busan dan kota lainnya di Korea Selatan. "Presiden selalu memerintahkan kepada kami untuk melaksanakan program alih teknologi dari hilirisasi," kata Bahlil.
Salah satu investasi dari Korea Selatan, antara lain Lotte Chemical dengan nilai USD miliar di Cilegon, yang pada 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah mau selesai dan akan melakukan produksi pada Maret 2025.
Kedua, yaitu proyek investasi hilirisasi di Kabupaten Batang Jawa Tengah, pabrik kaca Korea Selatan KCC Glass, yang akan mulai produksi di Agustus 2024. "Itu salah satu daripada proyek-proyek investasi yang ada di Indonesia dari Korea Selatan," kata Bahlil.
Baca juga: Jokowi: RI Memulai Babak Baru Jadi Pemain Global Ekosistem Kendaraan Listrik |