Ilustrasi kinerja Softbank. Foto: Unsplash.
Tokyo: Investor teknologi Jepang SoftBank Group diperkirakan akan kembali merugi pada kuartal I 2024.
Dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 11 Mei 2024, Menurut rata-rata dua analis yang disurvei oleh LSEG, SoftBank diperkirakan akan mencatat kerugian bersih sebesar USD462,70 juta selama Januari-Maret 2024.
Analis dan investor juga menantikan petunjuk pertumbuhan investasi baru karena SoftBank memiliki likuiditas yang cukup dan dapat memonetisasi kepemilikan sahamnya yang besar di Arm.
Manajemen SoftBank mengatakan siap melakukan investasi pertumbuhan baru meskipun akan melakukanya dengan lebih hati-hati.
Menurut perhitungan Analis Kredit Nomura Securities Shogo Tono, SoftBank dapat mendanai hingga USD30 miliar dengan menggabungkan likuiditas yang dimilikinya pada akhir 2023, hasil obligasi yang diterbitkan pada Maret dan dengan menegosiasikan pinjaman margin pada saham Arm.
Saat ini Arm diperdagangkan dengan valuasi premium yang jauh melebihi kompetitor seperti Nvidia yang telah mendorongnya mencapai hampir setengah nilai ekuitas SoftBank.
saham Arm naik dua kali lipat
Harga saham Arm yang berbasis di Inggris, yang 90 persen sahamnya dimiliki SoftBank, naik sekitar dua kali lipat pada Februari setelah hasil pendapatan yang kuat memicu kegembiraan investor dari penerapan kecerdasan buatan (AI) generatif. Namun kenaikan harga saham Arm tidak memberikan keuntungan bagi SoftBank karena merupakan anak perusahaan.
Beberapa analis memperingatkan hal ini tidak berkelanjutan. Analis Moningstar Javier Correonero memperkirakan nilai wajar Arm sebesar USD57 per saham, dibandingkan dengan kisaran perdagangan baru-baru ini sekitar USD100 per saham.
Kinerja aset SoftBank lainnya beragam selama kuartal ini, saham Coupang dan DoorDash naik tetapi DiDi Global dan Grab Holdings turun. Pasar penawaran umum perdana (IPO) masih lemah, membuat para analis tidak yakin akan prospek monetisasi portofolio startup teknologi SoftBank yang belum listing.