M Sholahadhin Azhar • 1 October 2024 23:31
Jakarta: Menjelang pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024, tokoh dan elemen perubahan menggelar silaturahmi. Kegiatan itu sekaligus mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), selama 2 periode.
Salah satu tokoh kritikus politik, Faizal Assegaf, menyampaikan pandangannya terkait pertanggungjawaban Jokowi. Seluruh pihak diminta bersatu.
"Mari ini kita buktikan dari semua elemen bangsa, tokoh-tokoh yang konsisten memperjuangkan keadilan berkumpul di sini," ujar dia di Jakarta Pusat, Selasa, 1 Oktober 2024.
Menurut dia, selama Jokowi memimpin, banyak terjadi persoalan, salah satunya disintegrasi bangsa. Kemudian, mendorong keluarga untuk menjadi pemimpin, baik di tingkat nasional maupun daerah.
"Ini adalah kesan yang kuat kepada Istana bahwa dalam bernegara tidak boleh ada satu keluarga yang merasa superior. Jangan merasa superior, jangan merasa paling hebat," tuturnya.
Menurut Faizal, acara ini merupakan konsolidasi gelombang pertama. Pada tanggal 14 Oktober 2024. Mereka akan berkumpul kembali dalam rangka gagasan dan tuntutan yang sama.
Selain itu, saat pelantikan presiden dan wakil baru atau seusainya, mereka juga berencana berkumpul menuntut penegak hukum. Khususnya, meluruskan hal-hal yang terjadi semasa kepemimpinan Jokowi.
Hadir dalam konsolidasi sejumlah tokoh, yang beberapa di antaranya mantan Ketua MPR RI Amien Rais, pakar hukum tata negara Refly Harun, mantan KSAL Laksmana (Purn) Slamet Soebijanto, dan eks Ketua KPK Abraham Samad. Lalu Said Didu, Anthony Budiawan, jurnalis Rahma Sarita, dr. Tifa, mantan juru bicara Gus Dur, Adhie Massardi, Roy Suryo, Alip Purnomo, dan lainnya.