Warga Banten Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Anak Krakatau

Situasi aktivitas sekitar Gunung Anak Krakatau, Selat Sunda, Selasa, 9 Desember 2025. (ANTARA/HO-PVMBG)

Warga Banten Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Anak Krakatau

Silvana Febiari • 9 December 2025 13:47

Serang: Polda Banten mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang saat ini berada pada Level II (Waspada). Imbauan ini disampaikan untuk memperkuat kesiapsiagaan warga di wilayah rawan terdampak bencana.

“BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Provinsi Banten pada hari ini didominasi cerah berawan hingga berawan pada pagi hari, namun hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah kecamatan,” kata Pelaksana tugas Kabidhumas Polda Banten, AKBP Meryadi, dikutip dari Antara, Selasa, 9 Desember 2025.

Menurut BMKG, hujan ringan berpotensi seluas pada siang hari di sejumlah kecamatan di Serang, Cilegon, Pandeglang, Lebak, hingga Tangerang Selatan. Selain itu, BMKG mencatat kecepatan angin 5–35 km/jam serta kelembapan 60–95 persen yang turut mempengaruhi dinamika cuaca.
 


Polda Banten menyoroti peringatan dini gelombang sedang 1,25–2,5 meter di Perairan Selatan Pandeglang, Selat Sunda Barat Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak. “Kami mengingatkan warga pesisir, nelayan, dan wisatawan untuk memperhatikan keselamatan,” jelas Meryadi.

Selain cuaca, warga juga diminya memperhatikan informasi PVMBG mengenai aktivitas Gunung Anak Krakatau. Pasalnya, gunung ini masih menunjukkan kegempaan vulkanik.

“PVMBG melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berada pada Level II (Waspada). Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis,” ungkapnya.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan nelayan tidak mendekati radius 2 km dari kawah aktif. Upaya ini dilakukan sebagai langkah pencegahan dini.


Ilustrasi Gunung Anak Krakatau saat erupsi. Lampost.co/Rustam Efendi

Polda Banten juga menegaskan panduan keselamatan yang dapat dilakukan masyarakat mulai dari memantau informasi BMKG, menyiapkan tas darurat, sampai menunda aktivitas luar ruang saat hujan lebat. “Tetap di dalam rumah kecuali untuk keperluan mendesak. Hindari berteduh di bawah pohon atau tiang saat petir,” imbaunya.

Menurut Meryadi, antisipasi warga akan membantu meminimalkan risiko kecelakaan dan korban jiwa. “Cuaca dapat berubah dengan cepat. Kami mengimbau masyarakat untuk menunda aktivitas di luar rumah yang tidak mendesak saat cuaca buruk,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari kesiapsiagaan, Polda Banten menyiagakan personel di dua Posko Siaga Bencana. Keduanya dilengkapi peralatan Search and Rescue (SAR) untuk mempercepat respons kedaruratan.

“Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. Polda Banten terus berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG untuk memastikan informasi yang diterima masyarakat akurat dan terkini,” tutur Meryadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)