Jalur Sulit Dijangkau Jadi Kendala Evakuasi Korban Banjir dan Longsor di Sumut

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara (Sumut) Tuahta Ramajaya Saragih memberikan keterangan kepada Metro TV. (Dokumentasi/ Metro TV)

Jalur Sulit Dijangkau Jadi Kendala Evakuasi Korban Banjir dan Longsor di Sumut

Silvana Febiari • 28 November 2025 13:10

Sumatra Utara: Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara (Sumut) Tuahta Ramajaya Saragih mengungkapkan kendala terberat dalam mengevakuasi korban banjir dan longsor adalah sulitnya akses. Jalur evakuasi hingga kini belum tersedia di wilayah terdampak bencana.

"Kendala terberatnya jalur yang sulit dijangkau," kata Tuahta dalam tayangan Breaking News, Metro TV, Jumat, 28 November 2025.

Dia menyebut cuaca di wilayah terdampak seperti Tapanuli Tengah dan Sibolga masih belum stabil. Potensi longsor juga masih sangat tinggi di beberapa titik.


 


"Sampai saat ini masih turun hujan dengan intensitas ringan, namun durasinya cukup panjang dan kadang-kadang berubah," ujar dia.

BPBD, kata dia, masih menerima laporan-laporan dari petugas di lapangan. Dalam laporan-laporan tersebut disebutkan masih banyak korban yang tertimbun longsor.


Kondisi wilayah terdampak bencana alam di Sumatra Utara. (Dokumentasi/ Metro TV)

Oleh karena itu, pihaknya menurunkan alat berat untuk membantu mencari korban yang tertimbun. Namun, alat berat tersebut jumlahnya terbatas.

"Harus berbagi antara mencari korban dengan manual atau dengan alat berat," ucap Tuahta.

Per 27 November 2025, Pemerintah Provinsi Sumut telah menerbitkan status tanggap darurat hingga 10 Desember 2025. Status ini diberlakukan untuk mempermudah stakeholder dalam penanganan wilayah terdampak bencana alam

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)