Presiden Amerika Serikat Donald Trump. The New York Times
Muhammad Reyhansyah • 4 December 2025 17:43
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu, 3 Desember 2025 menyatakan bahwa arah pembicaraan perdamaian mengenai Ukraina masih belum dapat dipastikan, setelah pertemuan yang ia sebut “cukup baik” antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan AS.
Kremlin sebelumnya menyampaikan bahwa Putin menerima sebagian dari proposal yang diajukan AS untuk mengakhiri perang dan siap melanjutkan upaya mencari kompromi.
Utusan khusus AS Steve Witkoff dan penasihat Gedung Putih sekaligus menantu Trump, Jared Kushner, menghabiskan waktu berjam-jam dalam pertemuan di Kremlin dan meninggalkan Moskow pada Rabu dini hari tanpa kemajuan signifikan menuju penghentian perang.
Berbicara kepada wartawan di Oval Office, Trump mengatakan bahwa Witkoff dan Kushner melapor kepadanya melalui sambungan telepon dan menilai bahwa Putin “ingin mencapai kesepakatan.” Namun, Trump menegaskan bahwa kelanjutan proses masih belum jelas.
“Apa yang akan dihasilkan dari pertemuan itu saya belum bisa mengatakan, karena perlu dua pihak untuk menari,” ujar Witkoff.
Ia menambahkan: “Kami memiliki sesuatu yang cukup matang dengan Ukraina.”
Seorang pejabat Gedung Putih menyebut bahwa Witkoff dan Kushner akan bertemu dengan pejabat Ukraina di Miami pada Kamis.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak anggapan bahwa Putin menolak proposal AS sepenuhnya.
“Untuk pertama kalinya terjadi pertukaran pandangan secara langsung,” kata Peskov. “Beberapa hal diterima, beberapa dianggap tidak dapat diterima. Ini adalah proses kerja yang normal untuk menemukan kompromi.”
Seorang penasihat Kremlin menambahkan bahwa “kompromi belum ditemukan.”
Respons Ukraina
Mengutip dari
AsiaOne, Kamis, 3 Desember 2025, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya mengatakan bahwa timnya sedang mempersiapkan pertemuan di Amerika Serikat dan dialog dengan perwakilan Trump akan berlanjut.
“Hanya dengan mempertimbangkan kepentingan Ukraina, perdamaian yang bermartabat dapat tercapai,” ujar Zelensky.
Negosiasi berlangsung di tengah situasi sulit bagi Kyiv, di mana pasukan Ukraina kehilangan wilayah di garis timur sambil menghadapi skandal korupsi terbesar sejak perang dimulai. Kepala staf Zelensky, yang memimpin delegasi Ukraina dalam pembicaraan damai, mengundurkan diri pada Jumat setelah rumahnya digeledah penyelidik antikorupsi.
Dua menteri kabinet diberhentikan dan seorang mantan mitra bisnis Zelensky ditetapkan sebagai tersangka dalam penindakan tersebut.
Peskov mengatakan Rusia menghargai upaya Trump, namun Kremlin tidak akan memberikan pembaruan rinci mengenai diskusi dengan Amerika Serikat, sebab publikasi yang berlebihan dianggap tidak konstruktif.
“Pekerjaan sedang berlangsung di tingkat pakar,” ujarnya. “Di tingkat itulah hasil tertentu harus dicapai sebelum menjadi dasar kontak tingkat tinggi.”
Dokumen Proposal Perdamaian Masih Dirahasiakan
Sebulan lalu, bocoran 28 rancangan proposal perdamaian AS muncul dan memicu kekhawatiran pejabat Ukraina serta Eropa yang menilai rancangan itu terlalu mengakomodasi tuntutan Moskow.
Negara-negara Eropa kemudian menyusun proposal tandingan, dan dalam pembicaraan di Jenewa, AS dan Ukraina menyatakan telah menghasilkan kerangka perdamaian yang diperbarui.
Putin pada Selasa menuduh bahwa kekuatan Eropa berusaha menggagalkan pembicaraan dengan mengajukan gagasan yang “sama sekali tidak dapat diterima” oleh Rusia.
Penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, mengatakan setelah pertemuan dengan Witkoff bahwa Moskow sebelumnya menerima 27 poin proposal dan empat dokumen tambahan yang menjadi bahan diskusi.
Putin pekan lalu menyampaikan bahwa AS dan Ukraina telah membagi proposal awal ke dalam empat komponen, namun isi detailnya belum diungkapkan.