Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (MGN/Yohanes Heri)
Yohanes Heri Susetyo • 13 September 2023 19:12
Sidoarjo: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta semua pihak untuk mengelola irigasi dan hutan secara bijak. Sebab musim kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang hingga Februari 2024.
"Musim kemarau panjang harus disikapi secara bijak, tidak hanya stakeholder terkait namun juga masyarakat agar bisa mengelola irigasi dan hutan secara bijak dan benar," ucapnya, Rabu, 13 September 2023.
Khofifah mengingatkan hal ini saat kegiatan peluncuran bantuan beras tahap kedua, di Pergudangan Beras Bulog di Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Menurut dia, puncak kemarau yang diprediksi pada Agustus, ternyata mundur pada September hingga Oktober.
Bahkan Khofifah mendapatkan update informasi dari BMKG, bahwa kemungkinan puncak kemarau pada November dan musim kemarau bisa hingga Februari 2023.
"Masyarakat agar meningkatkan kehati-hatiannya, supaya hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran hutan dan lahan tidak terulang," kata dia.
Khofifah menambahkan, kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Arjuno, Welirang dan Bromo, harus menggunakan water booming untuk pemadamannya. Artinya, penanganan terjadinya kebakaran harus menggunakan tenaga dan biaya yang tidak sedikit.