Wapres RI Jusuf Kalla/MI/Panca Syurkani.
Fachri Audhia Hafiez • 1 August 2023 18:50
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), tegas menolak Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Kubu eksponen Partai Golkar yang tergabung dalam Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar menilai JK belum mengetahui akar masalah di Golkar.
"Kerena mungkin Pak Jusuf Kalla belum mengetahui secara mendalam, menyeluruh," kata salah satu eksponen sekaligus politikus Partai Golkar, Lawrence TP Siburian, saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 1 Agustus 2023.
Lawrence menghormati pernyataan JK sebagai politikus senior Partai Golkar. Ia menilai ada kekhawatiran dari JK mengenai nasib Partai Golkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kita juga bisa menyadari bahwa waktu yang sudah begitu dekat ini untuk semacam mengonsolidasikan kekuatan dalam menghadapi pemilu, kalau boleh itu ya jangan terjadi keributan yang bisa menurunkan perolehan suara. Jadi itu betul-betul apa yang disampaikan wajar saja," ujar Lawrence.
Dia menekankan bahwa eksponen mempermasalahkan kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sejak mengumumkan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Airlangga tak melalukan pergerakan.
Bahkan, sikap Golkar dalam Pilpres 2024 tak tegas. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan kubu eksponen ingin menggelar Munaslub.
"Senior Golkar melihat kok Golkar dipimpin Airlangga kok seperti ini," ujar Lawrence.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas Soksi) juga mempersoalkan pemeriksaan Airlangga ke Kejaksaan Agung. Airlangga diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021.
"Sesudah kami mengemukakan Munaslub, beberapa hari kemudian ternyata dia dipanggil Kejaksaan, kemudian kami mempelajari kasusnya, kami melakukan koordinasi, kamu telah dan kami lihat bahwa sangat potensial dia terlibat," ucap Lawrence.
Sebelumnya, JK menolak Munaslub. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menilai Munaslub hanya akan menurunkan muruah partai politik (parpol) berlogo pohon beringin itu. Terlebih, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal tujuh bulan lagi.
"Karena (Munaslub) itu akan lebih menurunkan harkat, marwahnya Golkar," tegas JK.