Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Foto: Dok Medcom.id
Arga Sumantri • 30 June 2023 21:17
Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) mengajak para wakil rakyat berperan aktif dalam upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim yang mengancam dunia, termasuk Indonesia. Perubahan iklim bukan semata masalah lingkungan.
"Lebih dari itu bisa berdampak pada sejumlah sektor seperti pertanian, kesehatan, ekonomi hingga menimbulkan masalah sosial jika sejumlah sektor itu mengalami dampak yang parah," kata Rerie melalui keterangan tertulis dalam rangka Hari Parlemen Internasional ke-134, Jumat, 30 Juni 2023.
Ia mengatakan Hari Parlemen Internasional diperingati untuk mengenang dibentuknya Inter-Parliamentary Union (IPU) pada 1889. IPU merupakan forum internasional permanen pertama yang membidangi negosiasi politik antar-negara.
Peringatan Hari Parlemen Internasional tahun ini mengusung tema 'Parliaments for the Planet'. Tema tersebut ditujukan untuk memobilisasi parlemen dan anggotanya untuk bertindak atas keadaan darurat iklim yang terjadi saat ini.
Menurut Rerie, semangat dari tema peringatan Hari Parlemen Internasional tahun ini harus didorong untuk direalisasikan. Mengingat, perubahan iklim bisa berdampak pada terganggunya pasokan kebutuhan dasar manusia seperti air dan bahan pangan.
"Bila kebutuhan dasar manusia tidak terpenuhi, sektor ekonomi dan sosial masyarakat pun bisa terdampak yang berpotensi pada terganggunya stabilitas nasional," ungkapnya.
Catatan Kementerian Keuangan menegaskan Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Indonesia diperkirakan akan terdampak penurunan sebesar 0,66 persen hingga 3,45 persen dari PDB (produk domestik bruto) karena perubahan iklim pada 2030.
Sementara itu, hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam rentang 2020-2024 menunjukkan dampak perubahan iklim berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga Rp544 triliun. Ini akan terjadi jika intervensi kebijakan tidak dilakukan atau business as usual.
Anggota DPR Daerah Pemilihan (Dapil) II Jawa Tengah itu mendorong koleganya para wakil rakyat mewaspadai ancaman tersebut. Caranya, dengan menjalani fungsi-fungsi legislatifnya secara transparan, akuntabel, dan representatif.
"Para legislator harus mengambil peran dalam mengatasi hambatan politik, kurangnya literasi lingkungan dan kepemimpinan dalam setiap proses pembuatan kebijakan di sejumlah sektor," ungkap Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Ia mengatakan legislator harus mampu mendorong dan memastikan lahirnya kebijakan yang tepat dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim ini. Rerie sangat berharap, sejumlah produk legislasi yang dihasilkan para wakil rakyat dapat mewujudkan kehidupan masyarakat dan lingkungan yang harmoni dalam upaya merealisasikan target pembangunan nasional yang telah ditetapkan bersama.