Status Palestina Ditingkatkan di Organisasi Buruh Internasional Menjadi Pengamat

Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyetujui peningkatan status Palestina dari "gerakan pembebasan nasional" menjadi "negara pengamat nonanggota”. Foto: Anadolu

Status Palestina Ditingkatkan di Organisasi Buruh Internasional Menjadi Pengamat

Fajar Nugraha • 3 June 2025 11:54

Jenewa: Untuk pertama kalinya dalam lima dekade, Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyetujui peningkatan status Palestina dari "gerakan pembebasan nasional" menjadi "negara pengamat nonanggota” pada Senin, 2 Juni 2025.

Keputusan tersebut diambil melalui konsensus dalam Komite Urusan Umum dari Konferensi Perburuhan Internasional ke-113 di Jenewa. Resolusi final akan diadopsi resmi dalam sidang pleno pada Kamis mendatang. Langkah ini menyelaraskan posisi ILO dengan badan PBB lain, seperti UNESCO dan WHO, menyusul Resolusi Majelis Umum PBB ES-10/23 pada Mei 2024.

“Melalui peningkatan status ini, Palestina kini memperoleh hak yang lebih luas di ILO, termasuk menyampaikan pernyataan untuk semua agenda, mengajukan proposal, dan berpartisipasi dalam pertemuan dengan delegasi tripartit,” laporan dari Anadolu, Selasa 3 Juni 2025.

“Palestina berhak menominasikan delegasi ke Biro Konferensi mulai tahun 2026,” imbuh laporan itu.

Duta Besar Palestina, Ibrahim Khraishi, menyambut baik keputusan ILO dan menyebutnya sebagai "tanggapan yang tegas dan tidak ambigu”. Beberapa pihak masih ada yang menolak keadilan dan berstandar ganda, yang dianggap Khraishi merusak “prinsip-prinsip legitimasi serta keadilan internasional”.

Khraishi mengkritik Hungaria -,satu-satunya negara yang menentang keputusan ILO,- dan mengatakan bahwa ia terkejut dengan sikap Hungaria, mengingat negara itu telah mengakui Negara Palestina sejak tahun 1988.

Resolusi ILO ini sangat didukung oleh Kelompok Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, dan negara-negara lain, seperti Prancis, Tiongkok, Spanyol, serta Swiss. Baik Kelompok Pengusaha maupun Kelompok Pekerja juga mendukung resolusi ini.

"Langkah ini bukan sekadar simbolis, tetapi juga bagian integral dari perjuangan nasional dan politik rakyat Palestina untuk keadilan, kedaulatan, serta penentuan nasib sendiri,” ucap Khraishi.


(Nada Nisrina)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)