Chairman Drew & Napier LLC, Jimmy Yim. Foto: dok DNA.
Ade Hapsari Lestarini • 3 October 2025 19:04
Jakarta: Drew Network Asia (DNA) bersama firma hukum Indonesia, Makarim & Taira S menggelar DNA Symposium Indonesia 2025 bertema "Indonesia & ASEAN Beyond 2025: Economic Outlook and Investment Pathways" dan menjadi perhelatan perdana DNA di luar Singapura. Acara ini sekaligus menjadi penanda perayaan 45 tahun Makarim & Taira S. sebagai mitra hukum terpercaya di Indonesia dan lima tahun eksistensi DNA sebagai aliansi firma hukum premium di ASEAN.
Simposium ini digelar di tengah momentum transisi kepemimpinan nasional, dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang baru memasuki tahun pertamanya. Situasi ini menjadikan forum tersebut terasa semakin relevan karena menghadirkan ruang untuk meninjau arah ekonomi Indonesia pasca-pergantian pemerintahan. Lebih dari itu, forum ini juga membahas bagaimana peran Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ASEAN sebagai kawasan yang semakin strategis di tengah ketidakpastian geopolitik global. Dengan pendekatan lintas sektor, diskusi yang berlangsung menekankan perlunya kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, komunitas hukum, dan masyarakat sipil untuk menciptakan peluang investasi yang berkelanjutan, terutama di sektor-sektor vital seperti pertanian, kesehatan, energi, dan ekonomi digital.
Managing Partner Makarim & Taira S., Maria Sagrado, dalam pidatonya menekankan forum ini bukan hanya sekadar wadah pertukaran pandangan, melainkan ruang strategis untuk mengubah potensi besar yang dimiliki Indonesia dan ASEAN menjadi peluang nyata. Menurut dia, Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara memiliki posisi yang sangat penting. Namun, dalam konteks investasi, pelaku usaha kerap dihadapkan pada dinamika regulasi yang cepat berubah. Mulai dari isu perizinan lingkungan, kepatuhan terhadap standar keberlanjutan, hingga kompleksitas hukum lintas sektor, semua menjadi tantangan yang harus dipahami secara mendalam.
Maria menegaskan, di sinilah DNA bersama Makarim & Taira S. hadir sebagai mitra terpercaya, memberikan panduan hukum yang tidak hanya akademis, tetapi juga praktis, sehingga dapat membantu para pemangku kepentingan baik domestik maupun asing dalam mengambil keputusan investasi dengan penuh keyakinan.
Simposium ini menampilkan rangkaian sesi interaktif berupa keynote speech, diskusi panel, dan fireside chat yang membahas isu-isu krusial. Ketahanan pangan dan investasi pertanian menjadi salah satu sorotan utama, mengingat sektor ini memegang peran penting dalam menjaga stabilitas sosial-ekonomi di tengah perubahan iklim yang semakin nyata. Transformasi sistem kesehatan juga masuk dalam agenda diskusi, sebuah tema yang menjadi perhatian serius pasca pandemi dan dianggap krusial untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kawasan. Tidak kalah penting, roadmap transisi energi menuju masa depan berkelanjutan juga menjadi bahasan, dengan fokus pada bagaimana negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, dapat memaksimalkan potensi energi terbarukan sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
Para moderator diskusi berasal dari firma anggota DNA yang memiliki pengalaman luas di bidangnya. Nama-nama seperti Alan Adcock dari Tilleke & Gibbins, Vincent Ariesta Lie dan Frederick Simanjuntak dari Makarim & Taira S., Marhaini Nordin dari Shearn Delamore & Co., Hilton King dari Makarim & Taira S., Manuel Gonzales dari MVGS, serta Julian Kwek dari Drew & Napier LLC, menjadi penggerak jalannya dialog yang kaya perspektif. Dengan kombinasi narasumber internasional dan lokal, forum ini memberikan gambaran komprehensif tentang peluang sekaligus tantangan yang dihadapi kawasan.
Managing Partner Makarim & Taira S., Maria Sagrado. Foto: dok ist