Banjir dan Longsor yang Dipicu Hujan Deras di Nepal Tewaskan 47 Orang

Setiap tahun, ratusan orang di Nepal tewas akibat longsor dan banjir bandang yang lazim terjadi di negara pegunungan itu selama musim hujan. (Anadolu Agency)

Banjir dan Longsor yang Dipicu Hujan Deras di Nepal Tewaskan 47 Orang

Willy Haryono • 5 October 2025 17:57

Kathmandu: Sedikitnya 47 orang tewas di Nepal akibat longsor dan banjir bandang yang dipicu hujan deras, yang juga memutus akses jalan serta menghanyutkan sejumlah jembatan di berbagai wilayah.

Mengutip dari Al Jazeera, Minggu, 5 Oktober 2025, sebanyak 35 orang dilaporkan meninggal dalam beberapa insiden longsor terpisah di Distrik Ilam, wilayah timur Nepal yang berbatasan dengan India, kata juru bicara Kepolisian Bersenjata Nepal, Kalidas Dhauboji hari ini.

Selain itu, sembilan orang dinyatakan hilang setelah terseret arus sejak Jumat, sementara tiga lainnya tewas akibat sambaran petir di wilayah lain, di tengah hujan deras yang mengguyur wilayah timur dan tengah negara di pegunungan Himalaya tersebut.

“Upaya pencarian terhadap orang hilang masih terus dilakukan,” ujar Shanti Mahat, juru bicara Otoritas Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional Nepal.

Kementerian Dalam Negeri Nepal menetapkan Senin dan Selasa besok sebagai hari libur nasional, kecuali bagi layanan darurat dan tim penanggulangan bencana, seiring upaya pemerintah menangani krisis. Juru bicara pemerintah, Rameshwar Dangal, mengatakan keputusan ini diambil karena prakiraan menunjukkan hujan eras masih akan berlanjut.

Otoritas meteorologi telah mengeluarkan peringatan merah di lebih dari 12 distrik. Kepala departemen, Kamal Ram Joshi, memperingatkan warga yang tinggal di dekat aliran sungai agar segera mengungsi, seperti dilaporkan The Kathmandu Post.

Peringatan itu mencakup sejumlah pusat populasi besar, termasuk sebagian wilayah ibu kota Kathmandu. Provinsi Bagmati, Gandaki, Lumbini, dan Madhesh diperkirakan akan menerima curah hujan paling parah hingga Senin pagi.

Kerusakan infrastruktur transportasi juga meluas, dengan longsor memutus seluruh jalur utama menuju Kathmandu. Jalan raya Araniko yang menghubungkan Kathmandu dengan perbatasan Tiongkok terputus akibat beberapa titik jalan ambruk, sementara Jalan Raya BP yang menghubungkan wilayah timur tertimbun material longsor.

Otoritas penerbangan menangguhkan penerbangan domestik pada Sabtu karena jarak pandang buruk, meskipun penerbangan internasional masih beroperasi dengan beberapa gangguan.

“Penerbangan domestik sebagian besar terganggu, tetapi penerbangan internasional masih berjalan normal,” kata juru bicara Bandara Kathmandu, Rinji Sherpa.

Musim Hujan Monsun

Bencana ini semakin memperparah situasi karena terjadi saat ratusan ribu orang baru saja kembali dari kampung halaman mereka usai perayaan Dashain — festival keagamaan terpenting di Nepal. Hari puncak perayaan dua pekan itu jatuh pada Kamis, ketika banyak warga bepergian untuk berkumpul dengan keluarga mereka.

Kekhawatiran juga meningkat terhadap Sungai Koshi di bagian tenggara Nepal, di mana permukaan air meningkat lebih dari dua kali lipat dari normal. Pejabat setempat, Dharmendra Kumar Mishra, mengonfirmasi bahwa seluruh 56 pintu bendungan di Koshi Barrage telah dibuka, dibandingkan biasanya hanya 10 hingga 12 pintu, sementara pihak berwenang mempertimbangkan untuk membatasi kendaraan berat melintasi jembatan di atasnya.

Sungai Koshi secara rutin menyebabkan banjir parah di negara bagian Bihar, India, selama musim hujan.

Sementara itu di kawasan pegunungan Darjeeling, India Timur, sedikitnya tujuh orang tewas akibat longsor yang dipicu hujan deras, menurut laporan media lokal.

“Tujuh jenazah telah ditemukan dari reruntuhan. Kami juga menerima laporan dua korban lain, dan upaya pencarian sedang berlangsung,” kata pejabat kepolisian distrik Darjeeling, Abhishek Roy, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Setiap tahun, ratusan orang di Nepal tewas akibat longsor dan banjir bandang yang lazim terjadi di negara pegunungan itu selama musim hujan monsun, yang biasanya berlangsung dari pertengahan Juni hingga pertengahan September.

Baca juga:  Banjir dan Longsor Nepal Telan 170 Korban Jiwa, 42 Masih Hilang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)