Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Washington: Raksasa layanan streaming asal Amerika Serikat (AS), Netflix, kehilangan kapitalisasi pasar sekitar USD15 miliar atau setara Rp243 triliun (asumsi kurs Rp16.200 per dolar AS).
Peristiwa ini terjadi dalam waktu kurang dari sehari setelah miliarder sekaligus pemilik platform X, Elon Musk, menyerukan pembatalan langganan karena konten yang dianggapnya "woke".
Penurunan nilai pasar yang drastis ini mengikuti anjloknya saham Netflix sebesar 4,3 persen dalam kurun waktu satu setengah hari pada penutupan pasar Kamis, 23 Mei 2024. Akibatnya, kapitalisasi pasar perusahaan turun dari sekitar USD498 miliar pada hari Rabu menjadi USD482,9 miliar pada hari Kamis.
(Tangkapan layar cuitan Elon Musk. Foto: Dok X)
Bermula dari konten "Woke"
Kontroversi ini bermula dari tuduhan animasi berjudul "Dead End: Paranormal Park" di Netflix mempromosikan konten "woke", terutama yang ditujukan untuk penonton anak-anak. Isu ini dengan cepat menyebar di media sosial hingga memunculkan tagar #CancelNetflix yang menjadi viral.
Elon Musk kemudian ikut serta dalam perdebatan ini dengan meminta para konsumen untuk membatalkan langganan mereka. Menurutnya, perusahaan tersebut mengirimkan sinyal negatif kepada anak-anak melalui kontennya.
"Batalkan Netflix demi kesehatan anak-anak Anda," tulis Musk di platform media sosial X, Rabu, 1 oktober 2025.
Seruan dari salah satu orang paling berpengaruh di dunia teknologi itu seketika mendapat respons luas. Sejak kampanye tersebut digaungkan, banyak pengguna media sosial yang mengunggah bukti bahwa mereka telah berhenti berlangganan layanan Netflix.
Komentar Musk menambah tekanan finansial yang signifikan bagi perusahaan. Saham Netflix tercatat turun selama tiga hari berturut-turut, mengikis nilai pasar perusahaan hingga miliaran dolar dan menjadi pukulan telak bagi kinerja keuangan raksasa streaming tersebut. (
Daffa Yazid Fadhlan)