Diduga Perkosa Pasien Disabilitas, RS Pertamina Cirebon Serahkan Kasus ke Polisi

Rumah Sakit Pertamina Cirebon

Diduga Perkosa Pasien Disabilitas, RS Pertamina Cirebon Serahkan Kasus ke Polisi

Ahmad Rofahan • 15 May 2025 12:23

Cirebon: Rumah Sakit Pertamina Cirebon siap kooperatif terkait dugaan pemerkosaan pasien anak disabilitas oleh oknum perawatnya. Humas RS Pertamina Cirebon, Ruswandi sepakat kasus ini dibawa ke ranah hukum.

"Sejak awal, kami sudah sangat responsif terhadap kasus ini dan terbuka ketika prosesnya dilanjut ke ranah hukum," kata Ruswandi, Kamis, 15 Mei 2025.

Ruswandi menuturkan, laporan terkait dugaan kasus asusila di Rumah Sakit Pertamina Cirebon pertama kali diterima pada 29 April 2025. Saat itu keluarga korban mendatangi rumah sakit. Kemudian pada 30 April 2025, sempat dilakukan mediasi dengan menghadirkan salah satu perawat yang diduga sebagai pelaku.

Belum ditemukan titik temu, kemudian dilakukan mediasi lanjutan pada 2 Mei 2025 yang dihadiri oleh manajemen rumah sakit. Pertemuan kembali buntu.

"Karena bukti dan saksi cukup minim, kami juga tidak bisa menyimpulkan, sehingga kami menyarankan untuk lapor polisi," ujar Ruswandi.
 

Baca: 11 Saksi Diperiksa Dugaan Pemerkosaan Pasien Anak Disabilitas oleh Perawat di Cirebon

Keluarga korban ujar Ruswandi, kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi pada 5 Mei 2025. Pada 7 Mei 2025, polisi mulai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di RS Pertamina Cirebon. Beberapa barang disita polisi. Di antaranya seperti sprei, gorden dan beberapa barang lainnya di kamar rawat.

"Ada beberapa barang yang dibawa oleh polisi, seperti gorden, sprei dan lainnya," kata Ruswandi.

Sebelumnya, seorang remaja disabilitas dilaporkan menjadi korban pemerkosaan oknum perawat saat menjalani perawatan di RS Pertamina Cirebon. Berdasarkan laporan keluarga korban, korban diperkosa saat menjalani perawatan di ruang isolasi. Bahkan keluarga menyebut, selama 6 hari dirawat, korban diperkosa sebanyak tiga kali.

"Dirawat 6 hari, anak saya diperkosa tiga kali. 1 kali diang hari dan dua kali malam hari," ujar N, ibu korban.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)