Presiden Prabowo Subianto turut hadir dalam parade militer Tiongkok bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: CGTN
Fajar Nugraha • 3 September 2025 17:58
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Presiden Tiongkok Xi Jinping berkonspirasi melawan AS dengan para pemimpin Rusia dan Korea Utara (Korut).
Komentar Trump muncul ketika Tiongkok menjamu para pemimpin dunia dalam parade Hari Kemenangan terbesarnya di Beijing pada Rabu 3 September 2025. Ini menjadi sebuah pertunjukan kekuatan militer Tiongkok.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump menulis: "Sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong-Un saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat."
Trump sebelumnya menolak anggapan bahwa menghangatnya hubungan antara Tiongkok, Rusia, dan negara-negara lain merupakan tantangan bagi AS di panggung global.
Di media sosial, Presiden AS juga menyebutkan "dukungan dan 'darah' yang sangat besar" yang diberikan AS kepada Tiongkok selama Perang Dunia Kedua. Parade Tiongkok ini menandai 80 tahun penyerahan Jepang dalam perang dan kemenangan Tiongkok melawan pasukan pendudukan.
"Banyak orang Amerika gugur dalam perjuangan Tiongkok meraih Kemenangan dan Kejayaan. Saya harap mereka pantas dihormati dan dikenang atas keberanian dan pengorbanan mereka!" ujar Trump, seperti dikutip dari BBC.
Xi didampingi oleh 26 kepala negara, termasuk Kim dan Putin, dalam parade tersebut -,yang dipandang oleh beberapa pengamat sebagai pesan bagi negara-negara Barat yang telah menjauhi mereka.
Tiongkok telah berupaya memposisikan diri sebagai penyeimbang potensial bagi AS sejak tarif Trump mengguncang tatanan ekonomi dan politik global.
Trump telah menyatakan bahwa tarifnya penting untuk melindungi kepentingan dan industri Amerika. Tampaknya ia bersedia menanggung segala biaya diplomatik.
Ketika ditanya oleh BBC apakah ia yakin Beijing dan sekutunya sedang berusaha membentuk koalisi internasional untuk melawan AS, Trump berkata: "Tidak. Sama sekali tidak. Tiongkok membutuhkan kita."
Ia menambahkan: "Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Presiden Xi, seperti yang Anda ketahui. Tetapi Tiongkok membutuhkan kita jauh lebih banyak daripada kita membutuhkan mereka. Saya tidak melihat adanya hal itu sama sekali."
Secara terpisah, dalam sebuah wawancara radio pada hari Selasa, Trump mengatakan ia tidak khawatir tentang terbentuknya poros antara Rusia dan Tiongkok.
Ia mengatakan kepada acara radio Scott Jennings bahwa Amerika memiliki "kekuatan militer terkuat di dunia" dan bahwa "mereka tidak akan pernah menggunakan kekuatan militer mereka untuk melawan kita".
"Percayalah, itu akan menjadi hal terburuk yang pernah mereka lakukan," kata Trump.
Di bagian lain wawancara tersebut, Trump mengatakan ia "sangat kecewa" dengan Putin, setelah mereka gagal mencapai kesepakatan damai untuk Ukraina dalam pertemuan mereka di Alaska bulan lalu.
"Saya sangat kecewa dengan Presiden Putin, saya bisa mengatakan itu," kata Trump, menambahkan bahwa AS "akan melakukan sesuatu untuk membantu orang-orang hidup" di Ukraina. Ia tidak merinci lebih lanjut.
Tiongkok tidak mengkritik invasi skala penuh Putin dan telah dituduh oleh Barat membantu upaya perang Rusia melalui pasokan material dwiguna dan pembelian minyak Rusia. Beijing membantahnya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia sedang membangun pasukan baru di beberapa sektor garis depan.
“(Putin) menolak untuk dipaksa berdamai," kata Zelensky dalam pidato video malam harinya.