Menteri Perdagangan Budi Santoso. Foto: dok Kemendag.
Ade Hapsari Lestarini • 7 November 2025 20:13
Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan Indonesia akan kembali melanjutkan negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS) pada pekan depan.
"Minggu depan ya, kan mau dijadwalkan perundingan berikutnya ya," ujar Budi Santoso di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 7 November 2025.
Ia mengatakan negosiasi dengan Amerika Serikat tidak dilakukan setiap hari. Menurut dia, pihak Amerika Serikat juga sedang melakukan negosiasi dengan beberapa negara lainnya. Namun demikian, Budi belum bisa memastikan tanggal untuk negosiasi tersebut.
"Rencananya sih waktu itu, minggu depan. Tapi tadi saya kebetulan dilapor, cuma belum dikasih tanggalnya. Maksudnya negosiasinya, nggak tiap hari kan. Karena mereka terjadwal mungkin dengan banyak negara," imbuh dia.

Ilustrasi. Foto: Freepik
Negosiasi tarif AS masuk tahap finalisasi
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto mengatakan negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) masuk ke tahap finalisasi, setelah mendapat persetujuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump.
"Sekarang, finalisasi perjanjian dengan Amerika Serikat yang
principle agreement-nya sudah disetujui oleh Bapak Presiden Prabowo dan Presiden Trump," ucap Airlangga pada Oktober 2025.
Saat ini, lanjut Airlangga, sedang dilakukan penyusunan dokumen hukum atau legal drafting secara intensif ihwal kesepakatan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Ia berharap tahap tersebut bisa berlangsung cepat.
Terkait dengan komoditas yang akan dibebaskan dari tarif, Airlangga menjelaskan pada prinsipnya pembebasan tarif akan diberlakukan kepada komoditas yang bisa ditanam di Indonesia, tetapi tidak bisa ditanam di Amerika Serikat.
"Begitu juga sebaliknya. Artinya, seperti kelapa sawit, kakao, cokelat, itu mereka memberikan tarif nol," tutur Airlangga.
Presiden Trump menetapkan tarif impor resiprokal untuk Indonesia sebesar 19 persen, turun dari angka yang ditetapkan pertama kali sebesar 32 persen. Finalisasi besaran tarif 19 persen itu terjadi setelah adanya negosiasi via sambungan telepon antara Presiden AS dengan Presiden Prabowo.