Lestari Moerdijat: Hari Pahlawan Momentum Lawan Ketimpangan dan Kemiskinan

Jakarta: Peringatan Hari Pahlawan harus menjadi momentum untuk melanjutkan perjuangan di berbagai bidang pembangunan. Proses pembangunan nasional hingga saat ini masih membutuhkan dukungan dan peran aktif setiap anak bangsa. Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan, bentuk perjuangan saat ini telah bergeser dari medan fisik ke medan pembangunan.

“Perjuangan fisik melawan penjajah telah usai. Kini, medan perjuangan baru terbuka antara lain untuk mengatasi ketimpangan dan kemiskinan, kebodohan, degradasi moral, serta intoleransi yang menghalangi pencapaian target-target pembangunan nasional,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin, 10 November 2025.

Menurutnya, sejumlah tantangan dalam proses pembangunan memerlukan dukungan aksi nyata dari seluruh elemen bangsa untuk berjuang bersama mengatasinya. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2025 menunjukkan Generasi Z (Gen Z) merupakan kelompok demografis terbesar di Indonesia. Jumlahnya mencapai 27,94% dari total populasi atau sekitar 74,93 juta jiwa.
 

Lestari Moerdijat yang akrab disapa Rerie itu menyoroti potensi kesenjangan emosional antara Gen Z dengan nilai-nilai kepahlawanan. Situasi ini, tegas Rerie, merupakan tantangan yang harus segera dijawab dengan langkah nyata.

Anggota Komisi X DPR RI itu mendorong agar nilai-nilai kepahlawanan konsisten ditanamkan di setiap generasi. Tujuannya, semangat perjuangan di berbagai bidang dapat terus tumbuh dan berkelanjutan.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap peringatan Hari Pahlawan tahun ini tidak hanya menjadi pengingat jasa para pahlawan. Lebih dari itu, momentum ini harus menjadi pemicu semangat kolektif untuk menjadi pahlawan sesuai dengan zaman.

“Tentunya, sesuai dengan kapasitas dan peran yang dimiliki setiap anak bangsa dalam ikut serta membangun Indonesia,” tambah Rerie.

Rerie berharap dengan penerapan nilai-nilai luhur para pahlawan, setiap anak bangsa dapat berpartisipasi aktif menentukan keberhasilan proses pembangunan. Partisipasi ini penting untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh warga negara.