PM Kanada Mark Carney. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 March 2025 06:41
Ottawa: Mark Carney, perdana menteri Kanada yang baru diangkat, menyerukan pemilihan umum federal cepat (snap election) pada hari Minggu untuk memperkuat mandat pemerintahnya dalam menanggapi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan kebijakan tarif dagangnya.
Carney, yang memangku jabatan pada 14 Maret setelah pengunduran diri Justin Trudeau dan memenangkan kepemimpinan Partai Liberal, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia telah meminta gubernur jenderal Kanada, Mary Simon, untuk membubarkan parlemen demi memulai pemilu.
"Kita perlu membangun ekonomi terkuat di G7. Kita perlu menghadapi tarif Presiden Trump. Warga Kanada berhak memilih siapa yang harus memimpin upaya itu untuk negara kita," tutur Carney, dilansir dari UPI, Senin, 24 Maret 2025.
"Saya meminta warga Kanada untuk mandat kuat dan positif untuk menghadapi Presiden Trump dan membangun ekonomi yang lebih kuat di dalam negeri," sambungnya.
Dalam sistem parlementer Kanada, perdana menteri dapat meminta gubernur jenderal untuk membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan umum. Pemilu mendatang, yang awalnya ditetapkan pada Oktober 2025, kini akan berlangsung pada 28 April setelah mendapat persetujuan Simon.
Carney berupaya memperkuat mandat pemerintahannya, yang mengacu pada konsep persetujuan publik yang jelas untuk melaksanakan rencana pemerintahan. Mandat yang kuat, khususnya dalam bentuk mayoritas kursi di DPR, akan memberinya lebih banyak kekuasaan untuk meloloskan undang-undang dan menanggapi ancaman ekonomi dengan tegas.
Pemilu cepat, meski tidak biasa di Kanada, dapat menimbulkan risiko bagi Carney. Partai Liberal telah kehilangan dukungan di Kanada di bawah Trudeau, tetapi telah memperoleh kembali sejumlah dukungan dengan tanggapan tegas Carney terhadap ancaman ekonomi dari Trump.
"Apa yang saya lihat berkembang selama dua bulan terakhir adalah pembalikan lanskap politik yang paling tidak mungkin terjadi dalam periode non-kampanye yang pernah saya lihat," kata pencatat jajak pendapat Frank Graves dari Ekos Research Associates minggu lalu dalam podcast "The Herle Burly."