PM Carney Tegaskan Kanada ‘Tak Akan Pernah' Jadi Bagian dari AS

PM Kanada Mark Carney. (Anadolu Agency)

PM Carney Tegaskan Kanada ‘Tak Akan Pernah' Jadi Bagian dari AS

Willy Haryono • 15 March 2025 08:17

Ottawa: Perdana menteri baru Kanada Mark Carney menilai pernyataan dari pemerintahan Donald Trump bahwa Kanada dapat menjadi bagian dari Amerika Serikat adalah sesuatu yang “gila."

Dalam konferensi pers di Ottawa, tak lama setelah pelantikannya di hari Jumat, Carney mengatakan kepada wartawan bahwa AS dan Kanada adalah negara yang "pada dasarnya berbeda" dan bahwa negaranya "mengharapkan rasa hormat dari Amerika dan Trump."

"Kami tidak akan pernah dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun, menjadi bagian dari AS. Amerika bukanlah Kanada," tegas Carney, dikutip dari ITV, Sabtu, 15 Maret 2025.

Trump telah berulang kali mengatakan bahwa Kanada akan menjadi negara bagian ke-51 AS, mengklaim bahwa rakyatnya akan "lebih baik" berada di bawah naungan Negeri Paman Sam.

"Kami kehilangan USD200 miliar setahun dengan Kanada. Dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi," kata Trump kepada Fox News pada bulan Februari.

"Mengapa kami membayar USD200 miliar setahun, yang pada dasarnya merupakan subsidi untuk Kanada?" tanya dia.

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS Mark Rubio menyampaikan pernyataan serupa, dengan mengatakan "secara ekonomi Kanada akan lebih baik sebagai negara bagian ke-51 Amerika Serikat."

Ketika ditanya tentang pernyataan Rubio, Carney berkata: "Gila. Hanya itu yang bisa Anda katakan."

Melindungi Pekerja Kanada

"Jika kita berbicara tentang ekonomi, presiden adalah pebisnis dan pembuat kesepakatan yang sukses. Kami adalah klien terbesarnya di banyak industri,” tutur Carney.

"Klien mengharapkan rasa hormat dan bekerja sama dengan cara komersial yang tepat,” lanjutnya

"Dan apa yang akan kita lihat dari pemerintah ini adalah fokus pada pembangunan di dalam negeri dan membangun dengan berbagai mitra di luar negeri. Kita adalah tuan di dalam negeri kita sendiri, kita yang bertanggung jawab,” ungkap mantan gubernur Bank Kanada itu.

Carney mengatakan bahwa dia tidak memiliki rencana langsung untuk bertemu Presiden Trump, tetapi "menantikan" untuk melakukannya di "waktu yang tepat."

"Kami menghormati AS dan Presiden Trump," imbuh Carney, sambil mengakui bahwa mitranya dari Amerika telah menempatkan beberapa isu yang sangat penting di puncak agendanya, termasuk krisis fentanil yang dihadapi kedua negara.

Namun, saat Trump mencoba memprioritaskan industri Amerika, ia ingin agar pemimpin AS tersebut memahami pentingnya pekerjaan dan pekerja Kanada bagi Kanada.

Menyinggung tarif besar-besaran yang diberlakukan Trump pada banyak negara, termasuk baja Kanada, Carney mengatakan salah satu prioritas utamanya adalah melindungi pekerja Kanada "dalam menghadapi tindakan perdagangan luar negeri yang tidak dapat dibenarkan."

Baca juga:  Kanada Punya PM Baru! Mark Carney Siap Lawan Trump

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)