Tata Cara I'tikaf untuk Menyambut 10 Hari Terakhir Ramadan

Ilustrasi: Freepik

Tata Cara I'tikaf untuk Menyambut 10 Hari Terakhir Ramadan

Riza Aslam Khaeron • 24 March 2025 10:57

Jakarta: I'tikaf adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. I'tikaf memiliki keutamaan besar karena Rasulullah SAW sendiri selalu melaksanakan i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadan untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar.

Melansir NU Online pada Rabu, 3 April 2024, Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in menjelaskan bahwa i'tikaf adalah ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di 10 hari terakhir Ramadan.

Siapa yang ingin beri'tikaf bersamaku, maka beri'tikaflah pada sepuluh malam terakhir,” (HR. Ibnu Hibban).
 

Pengertian I'tikaf

Menurut Ustadz M. Tatam Wijaya, Pengasuh Majelis Taklim Syubbanul Muttaqin, Jayagiri, Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, i’tikaf secara terminologi adalah berdiam diri di masjid dengan niat semata untuk beribadah kepada Allah. Dalam pelaksanaannya, i’tikaf bertujuan untuk:
  • Mendekatkan diri kepada Allah
  • Mengharap rahmat dan ridha-Nya
  • Bermuhasabah (introspeksi diri)
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
  • Mencari keutamaan malam Lailatul Qadar
 

Hukum I'tikaf

Melansir NU Online pada 3 April 2024, hukum i'tikaf adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadan. Namun, i'tikaf bisa menjadi wajib jika telah dinazarkan. Jika seseorang bernazar untuk melakukan i'tikaf, maka wajib hukumnya untuk melaksanakannya.I'tikaf dapat dilakukan kapan saja, namun pelaksanaan di 10 hari terakhir Ramadan memiliki keutamaan yang lebih besar.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, disebutkan bahwa:

Rasulullah SAW biasa melakukan i'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

I'tikaf dimulai sejak matahari terbenam pada malam ke-21 Ramadan dan berakhir ketika matahari terbenam di hari terakhir Ramadan.
 

Rukun I'tikaf

Menurut NU Online, i'tikaf memiliki empat rukun utama yang harus dipenuhi agar pelaksanaannya sah:

Niat
Niat adalah rukun utama dalam i'tikaf. Seseorang yang hendak melakukan i'tikaf harus berniat di dalam hati untuk melakukan i'tikaf semata-mata karena Allah SWT.

Berdiam Diri di Masjid
Berdiam diri di masjid merupakan esensi utama dari i'tikaf. Seseorang yang beri'tikaf dianjurkan untuk mengisi waktu dengan shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Masjid sebagai Tempat I'tikaf
I'tikaf hanya sah dilakukan di masjid, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 187:

Janganlah kamu mencampuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)
 

Orang yang Beri'tikaf

Orang yang melakukan i'tikaf harus memenuhi syarat:
  • Beragama Islam
  • Berakal sehat
  • Tamyiz (dapat membedakan yang baik dan buruk)
  • Suci dari hadas besar (tidak dalam keadaan junub, haid, atau nifas)
 
Baca Juga:
Hidupkan 10 Malam Terakhir Ramadan dengan I’tikaf, Ini Niat dan Tata Caranya
 

Niat I'tikaf

Dalam i'tikaf, niat sangat penting karena menjadi pembeda antara ibadah dan aktivitas biasa. Ada tiga jenis niat i'tikaf:

1. I'tikaf Mutlak — Niat untuk i'tikaf secara umum tanpa batasan waktu tertentu:

Nawaitu an a'takifa fi hadzal masjidi lillahi ta'ala

(Aku berniat i'tikaf di masjid ini karena Allah Ta'ala)

2. I'tikaf Terikat Waktu — Niat untuk i'tikaf dengan batasan waktu tertentu:

Nawaitu an a'takifa fi hadzal masjidi yauman/laylan/shahran lillahi ta'ala

(Aku berniat i'tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam/satu bulan karena Allah Ta'ala)

3. I'tikaf yang Dinazarkan — Niat untuk i'tikaf karena nazar:

Nawaitu an a'takifa fi hadzal masjidi fardhan lillahi ta'ala

(Aku berniat i'tikaf di masjid ini sebagai kewajiban karena Allah Ta'ala)
 

Hal-Hal yang Membatalkan I'tikaf

Menurut NU Online, ada beberapa hal yang dapat membatalkan i'tikaf, di antaranya:
  • Melakukan hubungan suami-istri
  • Keluar dari masjid tanpa alasan yang jelas
  • Mengalami haid atau nifas
  • Murtad (keluar dari Islam)
  • Mengeluarkan sperma dengan sengaja
  • Mabuk atau kehilangan akal

I'tikaf merupakan ibadah yang sangat dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadan untuk mencari keberkahan malam Lailatul Qadar. Dengan memahami tata cara, rukun, niat, dan hal-hal yang membatalkan i'tikaf, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)