Warna merah dan warna merah identik dengan perayaan Imlek. Kedua warna ini memiliki makna yang mendalam saat perayaan bagi masyarakat Tionghoa. Foto: Metrotvnews/Duta Erlangga
Putri Purnama Sari • 28 January 2025 19:58
Jakarta: Warna merah dan emas memiliki makna mendalam dalam Imlek yang dirayakan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Kedua warna tak sekadar simbol estetika, tetapi juga mengandung makna filosofis yang kuat.
Apa saja makna dari warna yang selalu disebut simbol harapan dan keberuntungan pada Tahun Baru Imlek ini bagi masyarakat Tionghoa? Simak penjelasan berikut!
Merah jadi wujud kebahagiaan
Selama perayaan Imlek, penggunaan warna merah sangat dominan. Merah dianggap sebagai warna yang melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan. Selain itu, warna merah dalam budaya Tionghoa dipercaya memiliki kekuatan mengusir roh jahat dan hal-hal negatif.
Tak heran jika warna merah sering digunakan pada berbagai aspek perayaan, mulai dari hiasan, pakaian, hingga amplop angpao yang diberikan sebagai tanda keberuntungan.
Emas simbol kemakmuran
Selain merah, warna emas tidak kalah pentingnya dalam tradisi Imlek. Emas melambangkan kemakmuran dan kekayaan.
Warna ini sering dijumpai pada dekorasi, seperti lampion dan sebagai ornamen dalam rumah atau tempat usaha. Kehadiran warna emas dipercaya dapat membawa kesejahteraan, serta membuka peluang baru dalam bisnis dan kehidupan.
Kombinasi merah-emas saat perayaan
Dalam konteks sosial, penggunaan warna merah dan emas juga sering dikaitkan dengan momen-momen penting dalam kehidupan. Mulai dari tahun baru, pernikahan, hingga pembukaan usaha baru.
Kombinasi warna merah-emas ini sebagai wujud awal yang baik dan penuh keberuntungan.
Dengan makna yang mendalam, tidak heran jika warna merah dan emas menjadi ciri khas yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Tradisi ini terus dilestarikan sebagai simbol harapan akan tahun yang penuh kebahagiaan, kemakmuran, dan keberuntungan bagi setiap orang.