Ilustrasi gas elpiji 3 kg. (FOTO: MI/Bary Fathahilah)
Mohamad Farhan Zhuhri • 28 January 2025 12:00
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merespons video di sosial media yang memperlihatkan sejumlah warga mengantre di depan toko gas LPG. Disebutkan dalam video itu, antrean panjang karena kelangkaan yang terjadi di beberapa toko.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi san Energi (Disnakertransgi), Hari Nugroho, menyebutkan situasi kelangkaan tersebut terjadi salah satunya karena terdapat pengurangan kuota LPG subisidi pada 2025.
"Dikarenakan antara usulan Kuota LPG subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran LPG di 2024, ada pengurangan sekitar 1,6 persen," kata Hari saat dihubungi Media Indonesia, Selasa, 28 Januari 2025.
Ia mengatakan, Pemprov DKI mengusulkan kuota penyaluran di Jakarta bertambah 4 persen dari 2024 pada 2025. Namun, hal tersebut tak disetujui oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Usulan kita atau Pemprov DKI Jakarta ke Dirjen Migas lebih besar 4 persen dari tahun 2024. Namun kita hanya dapat kuotanya itu dari Dirjen Migas," ungkap Hari.
Baca juga: Pemprov Jatim Klaim Inflasi Terkendali usai Penaikan Harga Elpiji 3 Kg |