Dolar AS Makin Mentereng

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Dolar AS Makin Mentereng

Eko Nordiansyah • 20 August 2025 09:14

New York: Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, terus menguat selama dua sesi berturut-turut dan diperdagangkan di sekitar 98,20 selama perdagangan sesi Asia pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Dikutip dari FXStreet, greenback terus membaik setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan memulai langkah-langkah persiapan untuk pertemuan trilateral dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Presiden Trump menambahkan bahwa Putin telah setuju Rusia akan mempertimbangkan jaminan keamanan dan bahwa diskusi mengenai kemungkinan pertukaran wilayah diperlukan. Trump mencatat bahwa gencatan senjata saat ini tidak berlaku.

"Saya tidak tahu apakah gencatan senjata diperlukan, tetapi Saya akan menyambutnya," kata dia.
 

Baca juga: 


(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menekankan perlunya perdamaian yang nyata dan menyambut keterlibatan AS dalam jaminan keamanan. Zelensky juga mengonfirmasi rencana pembelian senjata besar-besaran dari AS.

Selain itu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan bekerja dengan sekutu-sekutu Eropa dan negara-negara non-Eropa mengenai jaminan keamanan untuk Ukraina.

Faktor penahan penguatan dolar AS

Namun, Dolar AS mungkin menghadapi tantangan karena inflasi produsen AS yang lebih kuat dari prakiraan dan data penjualan ritel yang tetap mempertahankan sentimen dovish di sekitar prospek kebijakan Federal Reserve (The Fed) AS.

FedWatch CME menunjukkan bahwa pasar menetapkan probabilitas 84 persen untuk pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan September.

Para pedagang menantikan Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole yang akan berlangsung nanti pekan ini, dengan pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, sebagai panduan untuk prospek kebijakan The Fed pada bulan September.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)