Komitmen Presiden Prabowo Berantas Tambang Ilegal Mesti Didukung Penuh

Presiden Prabowo Subianto/Metro TV/Kautsar/BPMI Setpres

Komitmen Presiden Prabowo Berantas Tambang Ilegal Mesti Didukung Penuh

M Sholahadhin Azhar • 20 June 2025 16:29

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto berkomitmen memberantas tambang ilegal. Sehingga, sumber daya alam Indonesia dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk kemaslahatan masyarakat.

Komitmen itu dinilai mesti didukung penuh. Salah satunya, melalui penindakan oknum yang diduga membekingi aktivitas yang dilarang hukum itu.

"Pemerintah Prabowo telah berkomitmen tegas terhadap pemberantasan tambang ilegal yang merusak lingkungan dan menggerogoti penerimaan negara. Tapi di lapangan, masih banyak yang bermain. Ironisnya, ini dilakukan oleh oknum penegak hukum," kata Ketua Umum Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) Samsudin Saman, melalui keterangan tertulis yang dikutip Jumat, 20 Juni 2025.
 

Baca: Dua Kakak Beradik Tewas Tertimbun Longsor Tambang Ilegal di Cirebon

Samsudin menyoroti dugaan keterlibatan oknum dalam pertambangan ilegal di sejumlah titik. Yakni di Desa Motandoi, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, serta di kawasan Gunung Alason, Minahasa Tenggara.

"Bukan hanya tutup mata, tapi justru menjadi pelindung dan bagian dari jaringan pertambangan ilegal," tambahnya.

Pihaknya juga mengendus praktik culas dalam kasus tambang ilegal tersebut. Samsudin mendorong Komisi III DPR RI dan Kapolri turun tangan langsung untuk menyelidiki dan memproses hukum seluruh pihak yang terlibat dalam skandal ini. 

Lebih lanjut, pihaknya juga mendesak Satuan Tugas Penegakan Hukum Kementerian ESDM dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlibat. Terutama, untuk mengusut tuntas praktik tambang ilegal dan segera menghentikan seluruh operasionalnya di wilayah Sulawesi Utara.

"Sudah saatnya aparat dan birokrat tak lagi bermain-main dengan masa depan lingkungan dan kesejahteraan rakyat. Semua pihak harus berada di garis depan melawan tambang ilegal, bukan malah jadi pelindungnya," tutup Samsudin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)