Naik Becak di Solo Sekarang Bisa Pakai Qris

Solo: Ratusan tukang becak di Kota Solo siap melayani pembayaran nontunai melalui sistem pembayaran QRIS. Kota Solo ditargetkan sebagai kota cashless tahun 2028 mendatang.

"Tahap pertama sudah 100an tukang becak. Tahap ini ditambah 250 tukang becak lagi," ujar Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Aries Purnomohadi, di Balai Kota Solo, Kamis, 27 Juni 2025.

Menurutnya, pelibatan tukang becak dalam penerapan sistem pembayaran nontunai merupakan bagian dari keunikan Kota Solo yang jarang dijumpai di daerah lain. Pasalnya, becak menjadi salah satu pilihan mayoritas wisatawan untuk mengelilingi Solo. Ia berharap program tersebut mampu menjaga pariwisata Solo.

“Ini potensi luar biasa, kuliner iya, tradisionalnya ada. Izin pak wali, untuk andong dan bendi juga akan kami garap bareng-bareng. Kita jaga wisata di Solo agar terus kondusif, termasuk memudahkan pembayaran, transaksi,” bebernya.
 

Baca: Polresta Solo Tak Temukan Unsur Pidana Pelaporan RM Ayam Goreng Widuran

Di sisi lain, realisasi transaksi pembayaran nontunai melalui QRIS di Soloraya mencapai Rp4 triliun selama kurun waktu Januari-Mei 2025. Dari jumlah tersebut, Rp2,2 triliun transaksi di Kota Solo.

"Kalau untuk frekuensi transaksi ada 44 juta transaksi, 50 persennya terjadi di Kota Solo,” imbuhnya.

Wali Kota Solo Respati Ardi menargetkan Kota Solo sebagai Kota Cashless tahun 2028 mendatang. Penerapan sistem pada tukang becak kali ini merupakan salah satu upaya mewujudkan hal tersebut. 

“Ini kota maju, dengan sistem cashless tapi tidak meninggalkan kesejahteraan warganya. Kami yakin dengan semangat bersama 2028 kita coba Solo kota cashless. Diharapkan seluruh penarikan retribusi dan pajak tidak boleh ada pungutan secara fisik lagi. Termasuk juga coffee shop, UMKM, seluruh penjualan harus cashless semuanya,” ungkapnya