Ilustrasi Danantara. Foto: dok Danantara.
Naufal Zuhdi • 23 February 2025 11:17
Jakarta: UBS Global Research menyatakan Danantara yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dinilai berpotensi menjadi instrumen yang mampu meningkatkan daya saing ekonomi di Indonesia serta menarik lebih banyak investasi global. Dalam laporannya, UBS menyoroti tujuan Danantara, yaitu meningkatkan pengelolaan aset BUMN di Indonesia.
"Kami melihat ini sebagai langkah untuk menciptakan struktur seperti Temasek yang merupakan perusahaan induk aset negara di Singapura," ungkap laporan UBS, dikutip Minggu, 23 Februari 2025.
Dalam laporan tersebut, UBS menambahkan, salah satu manfaat utamanya adalah perusahaan dan investor asing akan memiliki kesempatan untuk bermitra dengan Danantara dalam proyek-proyek penting, sehingga dapat menarik lebih banyak investasi asing dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dalam laporan itu, UBS juga menyebut Danantara tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung lantaran sumber pendanaannya berasal dari optimalisasi aset BUMN.
"Pesimisme yang mengarah kepada kekhawatiran atas risiko untuk tujuh BUMN yang kemungkinan akan disertakan, menurut kami tidak pada tempatnya," papar laporan tersebut.
"Undang-undang BUMN yang baru memperjelas kerugian BUMN bukanlah kerugian negara, memberikan fleksibilitas dalam restrukturisasi perusahaan, dan bertujuan untuk memaksimalkan nilai, yang berpotensi mengarah pada dividen yang lebih tinggi dan investasi yang optimal," tambah keterangan tersebut.
Baca juga: Danantara Dinilai Peluang, Kekhawatiran Tak Berdasar |