Memasuki Kemarau, BMKG Peringatkan Potensi Karhutla di NTT

Iustrasi--Lahan pertanian padi alami kekeringan. (MGN/Nur Soli)

Memasuki Kemarau, BMKG Peringatkan Potensi Karhutla di NTT

Media Indonesia • 28 July 2025 23:15

Kupang: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlaku mulai 28-30 Juli 2025. Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek mengatakan, saat ini wilayah NTT telah memasuki musim kemarau yang berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). 

"Namun potensi peningkatan aktivitas hujan terjadi di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kupang," ungkap Sti Nenotek, Senin, 28 Juli 2025. 

Sti Nenotek menerangkan kondisi itu disebabkan melemahnya monsoon timur. Serta dipengaruhi pertemuan massa udara panas (Front Panas) dan massa udara dingin (Front Dingin) di selatan Australia sehingga mengakibatkan penguatan faktor lokal dan regional.

"Hal ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah NTT," kata Sti.

Baca: 

Asap Karhutla, Masyarakat Pekanbaru Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar


Selain itu, aktivitas Gelombang Rossby yang aktif di wilayah NTT juga berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan.  Suhu permukaan laut yang anomali positif di NTT juga meningkatkan penguapan,  meningkatkan potensi hujan. Namun, menurut Sti, tidak ada potensi hujan sedang hingga lebat pada 30 Juli 2025.

"Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan," ujar Sti.

Selain itu, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan. Serta, masyarakat diharap mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko kebakaran. (MI/PO)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)