Ilustrasi PT TBS Energi Utama Tbk (TBS). Foto: Dok istimewa
Eko Nordiansyah • 30 July 2025 21:23
Jakarta: PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) mencatat pendapatan konsolidasian sebesar USD172,2 juta hingga semester I 2025, menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD248,7 juta. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh menurunnya volume penjualan segmen pertambangan batu bara.
Direktur TBS Juli Oktarina mengatakan, penjualan batu bara turun menjadi 0,7 juta ton, serta turunnya harga jual rata-rata dari USD83 per ton menjadi USD52,9 per ton. Tren penurunan harga ini sejalan dengan pergerakan indeks harga batu bara global yang terus melandai sejak tahun lalu.
"Penurunan volume penjualan terjadi karena melemahnya permintaan batu bara secara global dan keputusan Perseroan untuk menyesuaikan strategi penjualan demi menanti momentum harga yang lebih menguntungkan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 30 Juli 2025.
Segmen bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara mencatatkan pendapatan sebesar USD91,6 juta atau berkontribusi 53 persen terhadap total pendapatan Perseroan, menurun dari 82 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ini mencerminkan komitmen TBS mempercepat transisi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Perseroan telah secara bertahap membangun fondasi transisi portofolio ke sektor-sektor yang lebih hijau dan berkelanjutan, seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik, yang cenderung tidak dipengaruhi oleh dinamika harga batu bara," ungkapnya.
Pada semester I-2025, perseroan mencatat rugi bersih sebesar USD 115,3 juta disebabkan oleh pencatatan rugi non-kas dari divestasi dua anak usaha pembangkit listrik tenaga uap yang diselesaikan pada Maret dan Mei 2025. Rugi non-kas dari divestasi ini tercatat sebesar USD96,9 juta.
"Kerugian tersebut tidak berdampak pada arus kas Perseroan, justru menghasilkan tambahan dana segar berupa pemasukan ke dalam kas TBS sebesar USD123,6 juta. Hal ini memperkuat kondisi fundamental operasional Perseroan yang tetap terjaga di tengah masa transisi," ujar dia.
Baca juga:
PGE Kantongi Laba USD68,93 Juta hingga Kuartal II 2025 |