Istri eks-PM Nepal ternyata dalam kondisi kritis usai rumahnya dibakar massa. Foto: NDTV
Kathmandu: Laporan awal di media India dan Nepal mengklaim bahwa istri dari Mantan PM Nepal, Ravi Laxmi Chitrakar tewas dalam serangan pembakaran setelah pengunjuk rasa membakar kediaman Khanal di Dallu pada Selasa pagi. Tetapi dipastikan kabar itu palsu.
Ravi Laxmi Chitrakar, istri pemimpin senior CPN (Sosialis Bersatu) dan mantan Perdana Menteri Nepal Jhala Nath Khanal, sedang menjalani perawatan luka bakar di Rumah Sakit Kirtipur di Kathmandu.
Laporan awal di media India dan Nepal mengklaim bahwa Chitrakar tewas dalam serangan pembakaran tersebut. Kathmandu Post kemudian mengklarifikasi bahwa ia masih hidup tetapi dalam kondisi kritis.
The Telegraph Online juga memuat sebagian laporan PTI yang menyatakan bahwa ia dilaporkan telah meninggal dunia.
BOOM telah memeriksa fakta klaim tersebut dengan menghubungi Nepal Fact Check, yang kemudian mengonfirmasi dengan Dr. Kiran Nakarmi, Direktur Nepal Cleft & Burn Center, Kirtipur, bahwa "Chitrakar masih hidup tetapi dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan."
Chitrakar mengalami luka parah setelah para pengunjuk rasa membakar kediaman Khanal di Dallu pada Selasa pagi. Khanal tidak berada di rumah saat itu, tetapi Chitrakar berada di rumah bersama putranya, Nirbhik Khanal, ketika kebakaran terjadi.
Ia pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Darat Nepal di Chhauni, di mana ia menerima perawatan di unit perawatan intensif, sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Kirtipur untuk perawatan lebih lanjut.
Protes yang menyebabkan serangan terhadap kediaman Khanal merupakan bagian dari gelombang demonstrasi yang lebih besar yang dipimpin oleh Generasi Z di seluruh Nepal.
Pada 9 September 2025, Perdana Menteri K.P. Sharma Oli mengundurkan diri menyusul protes antikorupsi yang meningkat menyusul pemblokiran media sosial dan tewasnya 30 orang, dengan lebih dari 100 orang terluka akibat tembakan polisi di Kathmandu.
Seiring meluasnya kerusuhan, para demonstran membakar gedung parlemen Nepal, gedung-gedung pemerintahan, dan rumah beberapa politisi.
Negosiasi sedang berlangsung antara Angkatan Darat Nepal, Presiden Ram Chandra Paudel, dan perwakilan demonstran Generasi Z untuk memutuskan kepemimpinan pemerintahan sementara.