Ekonomi Singapura Bangkit, PDB Kuartal Kedua Tumbuh 4,3%

Ilustrasi, Patung Merlion dan gemerlap Singapura saat malam hari. Foto: Unsplash.

Ekonomi Singapura Bangkit, PDB Kuartal Kedua Tumbuh 4,3%

Husen Miftahudin • 14 July 2025 09:06

Singapura: Perekonomian Singapura tumbuh sebesar 4,3 persen secara tahun ke tahun (yoy) pada kuartal kedua 2025. Angka ini tumbuh cukup kuat jika dibandingkan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,9 persen (yoy) pada kuartal I-2025.
 
Bahkan pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal kedua tahun ini melejit ketimbang kuartal yang sama tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 2,9 persen (yoy). Meskipun, prospeknya meredup karena ketidakpastian ekonomi global.
 
Angka realisasi ini juga lebih baik dari perkiraan awal Kementerian Perdagangan Singapura untuk PDB pada periode April hingga Juni 2025 dengan angka pertumbuhan yang diharapkan sebesar 3,5 persen.
 
Mengutip Investing.com, Senin, 14 Juli 2025, pertumbuhan ekonomi Singapura secara kuartal ke kuartal (qtq) tumbuh 1,4 persen pada periode April hingga Juni. Angka ini berbalik dari kontraksi 0,5 persen pada kuartal pertama.
 
"Perekonomian tetap bertahan meskipun terjadi guncangan tarif dan geopolitik. Meredanya perang tarif AS-Tiongkok dan peningkatan ekspor selama masa penangguhan 90 hari telah meredam guncangan tarif," ujar ekonom Maybank Chua Hak Bin.
 
Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong mengatakan perekonomian kemungkinan bertahan dengan baik pada paruh pertama 2025 karena bisnis memanfaatkan jeda tarif untuk meningkatkan ekspor ke AS. Tetapi ia juga memperingatkan pertumbuhan dapat melambat dalam enam hingga 12 bulan ke depan.
 
Kementerian Perdagangan Singapura pada April lalu menurunkan perkiraan PDB negara tersebut untuk keseluruhan 2025 ke kisaran nol persen hingga dua persen, melempem dari ramalan awal dengan pertumbuhan di kisaran satu persen sampai tiga persen.
 
Chua dari Maybank mengatakan proyeksi timnya untuk PDB Singapura untuk keseluruhan 2025 adalah 2,4 persen. Ia memperkirakan bank sentral akan mempertahankan pengaturan kebijakan moneternya pada tinjauan mendatang bulan ini mengingat kekuatan ekonominya.
 

Baca juga: Uni Eropa dan Meksiko Kena Tarif Trump 30%


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Menanti patokan tarif Trump untuk Singapura

 
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump memberitahukan lebih dari 20 negara minggu lalu tentang tarif sebesar 20 persen hingga 50 persen yang akan berlaku mulai 1 Agustus, dan memperingatkan tindakan balasan apa pun akan mengundang respons yang sama.
 
Singapura belum menerima surat dari Trump terkait patokan tarif di putaran ini dan ekspornya masih dikenakan tarif dasar 10 persen yang diumumkan pada April. Tarif tersebut dikenakan pada Singapura meskipun ada perjanjian perdagangan bebas dengan negara kepulauan tersebut sejak 2004.
 
Mendag Gan mengatakan dia akan melakukan perjalanan ke AS untuk pembicaraan perdagangan pada akhir Juli dengan tujuan mengamankan konsesi farmasi.
 
Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif sebesar 50 persen pada tembaga dan segera memperkenalkan pungutan yang telah lama diancamkan pada semikonduktor dan farmasi, memperluas perang dagang yang telah mengguncang pasar di seluruh dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)