Airlangga: Duit Rp30 Triliun BLT Tambahan Hasil dari Realokasi Anggaran

Ilustrasi. Foto: MI/Atet Dwi Pramadia.

Airlangga: Duit Rp30 Triliun BLT Tambahan Hasil dari Realokasi Anggaran

Husen Miftahudin • 18 October 2025 07:56

Jakarta: Pemerintah mengucurkan anggaran sebesar Rp30 triliun untuk 35 juta lebih keluarga penerima manfaat untuk pemberian bantuan langsung tunai (BLT) tambahan yang diberikan pada Oktober, November, dan Desember 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Prabowo Subianto mengumumkan stimulus ekonomi tersebut menjelaskan, anggaran Rp30 triliun untuk penerima BLT tambahan berasal dari APBN yang merupakan hasil efisiensi anggaran pemerintah.

"Hasil efisiensi, realokasi anggaran. Yang kuartal keempat Rp16,2 (triliun), ditambah Rp30 triliun," kata Airlangga saat mengumumkan stimulus ekonomi di Kantor Pos Indonesia, Menteng, Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Airlangga menjelaskan Presiden Prabowo menambah jumlah penerima BLT sebanyak dua kali lipat menjadi 35.046.783 keluarga penerima manfaat (KPM) pada Oktober, November, dan Desember 2025. Menurut dia, BLT tambahan ini bisa menjangkau lebih dari 140 juta orang, jika diasumsikan satu KPM terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak.
 

Baca juga: Pemerintah Umumkan Stimulus Tambahan, Airlangga: Jangkau 140 Juta Orang!

Bantuan tambahan di luar BLT reguler Kemensos


Airlangga merinci bantuan ini menyasar desil satu hingga empat berdasarkan Data Sosial Ekonomi Nasional (DSEN). Bantuan ini juga merupakan tambahan di luar BLT reguler yang selama ini disalurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat dalam program keluarga harapan dan bantuan sembako.

Untuk penyaluran BLT Kesra, Airlangga mengatakan penyaluran akan dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk 18,3 juta keluarga mulai pekan depan. Penyaluran juga dilakukan melalui PT Pos Indonesia untuk 17,2 juta keluarga yang dimulai pada Senin, 20 Oktober 2025.

"Hari ini akan dilakukan secara simbolis kepada 50 orang yang belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya. Jadi, ini pertama yang masuk di angka 17,2 juta karena yang reguler adalah 18,2 juta," tambah Airlangga.


(Ilustrasi. Foto: dok MI)
 

Realokasi dari anggaran yang tidak produktif


Pada kesempatan sama, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan efisiensi atau realokasi anggaran dilakukan dengan mengurangi belanja yang dinilai tidak produktif, sehingga dapat dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat.

"Termasuk juga pada saat akhir tahun kita evaluasi, ternyata kita memiliki kemampuan fiskal untuk merealokasi. Oleh karena perhitungan itulah kemudian pemerintah memutuskan untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai selama tiga bulan di desil satu sampai desil empat yang mungkin ini belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap dia.

"Itu akibat kita berhasil melakukan penghematan dari anggaran yang kita miliki selama satu tahun," tambah Prasetyo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)