40 Bencana dalam Sebulan, Pemkab Cianjur Tetapkan Status Siaga hingga April 2026

Cianjur: Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, resmi menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi. Status ini akan berlaku untuk jangka waktu tujuh bulan ke depan, terhitung mulai Oktober 2025.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, menjelaskan penetapan status ini merupakan langkah antisipatif. Kebijakan itu diambil berdasarkan prediksi BMKG yang menyatakan wilayah Cianjur akan memasuki periode musim hujan.

"Penetapan status siaga ini merupakan langkah antisipatif menghadapi potensi bencana hidrometeorologi," kata Asep, Minggu, 19 Oktober 2025.

Status siaga bencana resmi diberlakukan mulai 1 Oktober 2025 hingga 30 April 2026. Saat ini, Surat Keputusan (SK) penetapan resmi tinggal menunggu penandatanganan dari Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian.

"Dengan adanya SK dari pak Bupati, maka kita bisa melakukan langkah-langkah strategis menghadapi potensi kebencanaan," terang dia.

Kabupaten Cianjur memiliki indeks risiko bencana yang tergolong tinggi. Kontur tanah daerah yang labil sering memicu terjadinya bencana terkait cuaca, khususnya tanah longsor dan pergerakan tanah.
 

Data dari BPBD Cianjur mencatat setidaknya 40 kali kejadian bencana selama bulan September 2025. Mayoritas kejadian tersebut merupakan jenis bencana hidrometeorologi.

"Selama September terjadi 40 kejadian bencana yang terdiri dari banjir sebanyak 8 kali, tanah longsor 22 kali, dan cuaca ekstrem 10 kali," tegasnya.

BPBD Cianjur mengimbau seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Imbauan ini khususnya ditujukan bagi warga yang tinggal di wilayah rawan, seperti kawasan tebing dan bantaran sungai.

"Kondisi cuaca sekarang mengarah ekstrem. Tetap waspada dan selalu siaga," pungkas Asep