Pemkab Cianjur Siaga Hadapi Potensi Kekeringan

Cianjur: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, bersiap menghadapi potensi kekeringan akibat dampak kemarau. Satu di antaranya dengan menyiapkan relawan tangguh bencana (retana).

Wakil Bupati Cianjur, Ramzy Geys Thebe, mengatakan Kabupaten Cianjur merupakan daerah rawan berpotensi bencana. Termasuk kerawanan kekeringan yang saat ini potensinya bisa terjadi bersamaan kemarau.

"Saya rasa retana ini harus turun tangan apapun yang dibutuhkan masyarakat. Retana ini jangan hanya menunggu bencana terjadi, tapi harus bisa mengedukasi upaya pencegahan. Misalnya saat ini menghadapi kemarau, harus ada upaya mengantisipasi kekeringan. Termasuk harus bisa mengedukasi masyarakat agar tak membuang sampah sembarangan untuk mencegah banjir," kata Ramzy seusai pengukuhan Retana Era Baru di Pancaniti Komplek Pendopo Cianjur, Kamis, 24 Juli 2025.
 

Baca: 126 Ribu Jiwa di Kebumen Rawan Terdampak Krisis Air Bersih

Secara topografis dan geografis, Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah terluas di Jawa Barat. Wilayahnya terbagi menjadi 354 desa dan 6 kelurahan tersebar di 32 kecamatan. 

"Alhamdulillah, sekarang retana sudah terbentuk lagi dengan kepengurusan yang baru. Mereka sudah tahu masing-masing fungsi dan tugasnya," jelasnya.

Bagi pemerintah daerah, bencana sulit diprediksi. Secanggih apapun teknologinya, sulit memprediksi bencana. "Kita berharap di Cianjur tidak ada lagi bencana besar," ungkapnya.

Para retana diharapkan bisa memitigasi kebencanaan. Sehingga, risiko bencana bisa diminimalkan.

"Bencana ini kadang dipicu juga perilaku kita. Banjir misalnya, itu karena tersumbatnya aliran sungai karena sampah. Ini kan karena kebiasaan membuang sampah sembarangan, kemudian membangun di atas saluran air atau drainase," ujarnya.