Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pertumbuhan laba 9,8 persen secara year on year (yoy), mencapai Rp14,1 triliun pada kuartal I 2025. Laba perusahaan ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 7,1 persen menjadi Rp21,1 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, total kredit mencapai Rp941 triliun per Maret 2025, naik 12,6 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.
“BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor dan segmen secara prudent. Kami optimistis menatap pertumbuhan bisnis ke depannya, di tengah dinamika dan tantangan pasar,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 April 2025.
(Ilustrasi BCA. Foto: Dok MI)
Penyaluran kredit
Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen menjadi Rp443,4 triliun. Kredit komersial tumbuh 9,9 persen mencapai Rp137,4 triliun. Penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9 persen hingga Rp124,5 triliun. Kredit konsumer naik 11,3 persen menjadi Rp225,7 triliun.
Adapun kredit konsumer ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5 persen hingga Rp135,3 triliun, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3 persen menjadi Rp67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) meningkat 13,9 persen hingga Rp23,3 triliun.
Selanjutnya, BCA mencatat penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19 persen menyentuh Rp235 triliun, mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Nilai ini sekitar 25 persen total portofolio pembiayaan.
Penghimpunan dana pihak ketiga
Pendanaan inti giro dan tabungan (CASA) tumbuh 8,3 persen mencapai Rp979 triliun, atau sekitar 82 persen total dana pihak ketiga (DPK). Total DPK BCA naik 6,5 persen mencapai Rp1.193 triliun. Dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi.
“Frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19 persen mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2 persen,” ujarnya.