Kenapa Hari Buruh Disebut May Day? Ternyata Ada Pengaruh Tradisi Kuno Eropa Ini

Buruh rayakan Hari Buruh Internasional. (CPUSA)

Kenapa Hari Buruh Disebut May Day? Ternyata Ada Pengaruh Tradisi Kuno Eropa Ini

Riza Aslam Khaeron • 29 April 2025 19:41

Jakarta: Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei setiap tahunnya dikenal luas sebagai "May Day" di berbagai negara, terutama negara-negara berbahasa Inggris. Meskipun tujuan utamanya adalah memperingati perjuangan buruh untuk hak-hak kerja yang layak, istilah "May Day" sendiri memiliki latar sejarah yang unik.

Beberapa mungkin merasa bahwa nama alternatif dari Hari Buruh terinsipirasi oleh ucapan panggilan darurat yang umum diketahui, yakni mayday. Namun ternyata May Day ini memiliki asal-usul yang lebih kompleks, melansir Britannica Encyclopedia , 29 April 2025, istilah ini ternyata berakar dari tradisi Eropa kuno. Berikut penjelasannya.
 

Kenapa Disebut May Day?


Gambar: Lukisan Maypole pada hari May Day di Belanda. ( Pieter Brueghel yang lebih muda/ abad ke-16)

Asal usul Hari Buruh Internasional tak bisa dilepaskan dari tragedi Haymarket di Chicago, Amerika Serikat, pada 4 Mei 1886. Sebelumnya, pada 1 Mei 1886, ratusan ribu buruh melakukan mogok massal menuntut penerapan jam kerja delapan jam sehari. Aksi ini memuncak dalam unjuk rasa yang berubah ricuh setelah terjadi peledakan bom, menewaskan polisi dan demonstran.

Peristiwa tersebut menjadi simbol perjuangan kelas pekerja dan mendorong Kongres Kedua Internasional di Paris pada tahun 1889 menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Melansir Britannica Encyclopedia, pada 29 April 2025, langkah ini diambil untuk mengenang perjuangan para buruh dan menegaskan tuntutan pengurangan jam kerja.

Namun, untuk menghindari potensi kerusuhan di dalam negeri, Presiden Amerika Serikat Grover Cleveland pada 1894 memindahkan peringatan resmi Hari Buruh ke hari Senin pertama bulan September, yang kemudian diikuti juga oleh Kanada.

Sementara itu, di negara-negara Eropa, tanggal 1 Mei (May) telah lama dikenal sebagai hari (Day) "May Day" atau "Hari Mei". Melansir Britannica Encyclopedia, pada 29 April 2025, jauh sebelum Hari Buruh lahir, masyarakat pedesaan Inggris sudah merayakan datangnya musim semi setiap 1 Mei dengan berbagai ritual seperti menari mengelilingi tiang May (Maypole), pemilihan "May Queen", dan parade bunga.

Festival ini dikenal di Romawi Kuno sebagai Floralia, sebuah perayaan untuk menghormati dewi bunga Flora, yang berlangsung dari 27 April hingga 3 Mei. Dalam Floralia, warga Romawi mengadakan pertunjukan teater, melepaskan kelinci dan kambing, serta melemparkan biji-bijian ke kerumunan sebagai simbol kesuburan.

Di daerah Skotlandia, Irlandia, dan Wales, tradisi perayaan 1 Mei disebut Beltane atau Calan Mai, dengan ritual menyalakan api unggun untuk memberkati ternak dan menjamin kesuburan di musim panas. Tradisi ini telah berlangsung sejak abad pertengahan dan bertahan hingga hari ini.

Tradisi ini dikenal sebagai hari perayaan Pagan karena berkembang sebelum masuknya agama Kristen.

Seiring berjalannya waktu dan dengan meluasnya urbanisasi di abad ke-20, banyak negara Eropa meninggalkan tradisi pedesaan ini, lalu dengan popularisasi Hari Buruh Internasional di abad ke-20, istilah May Day yang semula merujuk pada tradisi musim semi mulai digunakan pula untuk menyebut Hari Buruh dikarenakan memilki tanggal yang sama terutama di Eropa dan negara-negara berbahasa Inggris.

Di berbagai kamus bahasa Inggris, May Day kini memiliki dua entri makna: festival musim semi dan Hari Buruh.
 
Baca Juga:
Sejarah Hari Buruh di Indonesia: dari Kolonial Belanda Sampai Reformasi
 

Perbedaan dengan Istilah Distress Signal Mayday

Perlu dicatat, istilah "Mayday" yang digunakan dalam komunikasi darurat laut dan udara tidak berhubungan dengan Hari Buruh atau tradisi musim semi. Istilah darurat ini berasal dari bahasa Prancis "venez m'aider" yang berarti "datang dan tolong saya" dalam bahasa Inggris.

Kesamaan suara dari Istilah May day dan Mayday mungkin hanya saja sebuah kebetulan, namun hal tersebut bisa dianggap sebagai sebuah kebetulan yang menghibur.

Di beberapa tempat dimana kondisi buruh masih dalam keadaan "darurat", para buruh menggunakan hari May Day untuk mengirim sinyal "mayday" untuk meminta pertolongan dan menuntut kondisi yang lebih manusiawi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)