PM Australia Anthony Albanese. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 12 March 2025 14:41
Canberra: Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pada hari Rabu bahwa tarif Amerika Serikat (AS) terhadap baja dan aluminium Australia tidak dapat dibenarkan, tetapi pemerintahnya tidak akan membalas dengan langkah serupa.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bulan lalu bahwa ia sedang mempertimbangkan pengecualian tarif untuk Australia, mitra perjanjian perdagangan bebas yang telah berdagang dengan Amerika Serikat dengan defisit selama beberapa dekade.
Mantan pemerintah Australia memperoleh pengecualian dengan pemerintahan Trump sebelumnya pada 2018 berdasarkan beberapa argumen, termasuk bahwa pembuat baja Australia BlueScope mempekerjakan ribuan pekerja di AS.
Albanese mengatakan ia akan terus mengupayakan pengecualian Australia.
"Telah diprediksi bahwa tidak ada satu pun negara, terlepas dari hubungannya dengan Amerika Serikat, yang mendapat pengecualian. Keputusan seperti itu oleh pemerintahan Trump sama sekali tidak dapat dibenarkan," kata Albanese, dikutip dari NPR, Rabu, 12 Maret 2025.
"Tarif dan meningkatnya ketegangan perdagangan merupakan bentuk kerugian ekonomi dan dapat memicu pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi. Tarif tersebut dibayarkan oleh konsumen. Inilah sebabnya Australia tidak akan mengenakan tarif timbal balik kepada Amerika Serikat," lanjut dia.
AS secara resmi menaikkan tarif untuk semua impor baja dan aluminium menjadi 25 persen pada hari Rabu.
Keputusan AS untuk tidak membebaskan Australia diumumkan beberapa hari setelah pertengkaran antara Trump dan mantan perdana menteri Australia yang memperoleh pembebasan pada 2018, Malcolm Turnbull, diketahui publik.
Trump menggambarkan Turnbull, yang keluar dari politik pada 2018 setelah digulingkan sebagai perdana menteri oleh pemerintahannya sendiri, sebagai pemimpin lemah dan tidak efektif.
"Malcolm Turnbull, mantan Perdana Menteri Australia yang selalu memimpin negara yang luar biasa itu dari 'belakang,’ tidak pernah mengerti apa yang sedang terjadi di Tiongkok, dan dia juga tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya," tulis Trump di media sosial.
"Saya selalu berpikir ia adalah pemimpin lemah dan tidak efektif dan, jelas saja, rakyat Australia setuju dengan saya!!!" tambah dia.
Baca juga: Kanada Punya PM Baru! Mark Carney Siap Lawan Trump