Menlu Rusia: Setiap Agresi Barat Akan Dibalas dengan Respons Tegas

Menlu Rusia Sergey Lavrov. (EPA-EFE)

Menlu Rusia: Setiap Agresi Barat Akan Dibalas dengan Respons Tegas

Willy Haryono • 28 September 2025 12:36

New York: Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan Barat pada Sabtu, 27 September, bahwa setiap agresi terhadap Moskow akan mendapat “respons tegas.” Lavrov menyoroti potensi serangan terhadap pesawat di wilayah udara Rusia dan menuding Jerman menggunakan retorika militeristik.

Ketegangan meningkat di wilayah timur NATO seiring perang Rusia di Ukraina terus berlanjut. Estonia melaporkan tiga jet tempur Rusia memasuki wilayah udaranya, sementara pesawat NATO menembak jatuh drone Rusia di Polandia.

“Setiap agresi terhadap negara saya akan dibalas secara tegas. Jangan ada keraguan tentang hal ini di antara anggota NATO dan Uni Eropa yang … memberi tahu pemilih mereka bahwa perang dengan Rusia tak terelakkan,” ujar Lavrov di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.

Mengutip dari The Korea Herald, Minggu, 28 September 2025, Lavrov menekankan bahwa Rusia tidak pernah menargetkan negara NATO atau Uni Eropa dengan drone atau rudal, dan tidak berniat melakukannya di masa depan.

Ia juga menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump soal kemungkinan Ukraina mengembalikan wilayah yang diduduki Rusia, dengan menyebut hanya “yang buta secara politik” yang mengharapkan Ukraina kembali ke perbatasan sebelum invasi Februari 2022.

Selain itu, Lavrov menyoroti Kanselir Jerman Friedrich Merz dan retorika militeristik sejumlah politisi Uni Eropa dan NATO, termasuk pembicaraan soal kemungkinan Perang Dunia III.

Meski demikian, Lavrov tetap berharap adanya “dialog terbuka” dengan AS di bawah kepemimpinan Trump, termasuk putaran ketiga pembicaraan terkait operasional kedutaan yang sempat terhambat oleh serangkaian pengusiran diplomat dan pembatasan lainnya.

Lavrov bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB. Ia juga menekankan hubungan ekonomi Rusia dengan India tetap stabil, meski Trump memberlakukan tarif dan menyerukan India serta China berhenti membeli minyak Rusia.

Namun, Lavrov menyatakan keprihatinan atas pengerahan militer AS di perairan internasional sekitar Venezuela untuk melawan kartel narkoba, menggambarkan situasi ini sebagai “sangat serius.”

Ia mempertanyakan kemungkinan pihak tertentu memanfaatkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk membenarkan serangan ke Venezuela, terkait keberadaan kelompok kriminal dari Haiti di sana.

Baca juga:  NATO Tegaskan Siap Gunakan Semua Instrumen untuk Hadapi Rusia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)