NATO Tegaskan Siap Gunakan Semua Instrumen untuk Hadapi Rusia

Logo NATO di markas besarnya di Brussels, Belgia. (Anadolu Agency)

NATO Tegaskan Siap Gunakan Semua Instrumen untuk Hadapi Rusia

Muhammad Reyhansyah • 24 September 2025 11:37

Brussels: Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengeluarkan peringatan keras kepada Rusia pada Selasa, 23 September 2025, dengan menegaskan akan menggunakan "seluruh instrumen militer dan non-militer yang diperlukan" untuk membela diri. 

Aliansi itu mengecam Moskow atas pelanggaran wilayah udara Estonia yang disebut sebagai "pola perilaku yang semakin tidak bertanggung jawab."

Pernyataan ini muncul setelah Estonia melaporkan bahwa tiga pesawat jet tempur MiG-31 Rusia memasuki wilayah udaranya selama 12 menit pada Jumat lalu, sebelum dihalau pesawat tempur Italia di bawah komando NATO.

Insiden itu terjadi hanya sepekan setelah sekitar 20 drone Rusia menembus wilayah udara Polandia, yang sebagian ditembak jatuh oleh jet NATO.

Melansir dari France24, Rabu, 24 September 2025, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendukung sikap tegas NATO. Saat ditanya di sela Sidang Umum PBB apakah pesawat Rusia seharusnya ditembak jatuh jika melanggar wilayah udara negara anggota, ia menjawab: “Iya, seharusnya begitu.”

Pernyataan NATO disampaikan setelah Dewan Atlantik Utara, forum yang diikuti 32 duta besar negara anggota menggelar rapat darurat menyusul langkah Estonia mengaktifkan Pasal 4 Piagam NATO.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menghubungi Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur untuk menyatakan dukungan penuh Washington. “Amerika Serikat berdiri bersama seluruh sekutu NATO dan setiap pelanggaran wilayah udara NATO tidak dapat diterima,” tulis pernyataan Pentagon.

Pentagon juga memuji respons cepat sistem pertahanan udara Eropa dan menegaskan bahwa Washington memantau situasi secara ketat.

Debat di Eropa soal Langkah Militer

Dewan Atlantik Utara menegaskan Rusia “bertanggung jawab penuh” atas tindakan yang dianggap meningkatkan eskalasi, berisiko memicu salah perhitungan, dan mengancam nyawa. “Mereka harus menghentikannya,” bunyi pernyataan.

Meski demikian, muncul perdebatan di Eropa mengenai apakah NATO perlu menembak jatuh pesawat Rusia yang melanggar. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menilai wacana itu tidak membantu. 

“Tuntutan sembrono untuk menembak jatuh sesuatu atau mengirim pesan kekuatan tertentu tidak bermanfaat. Kita harus tetap tenang, jelas, dan bijak serta bertindak proporsional,” ujarnya di Berlin.

Sekjen NATO Mark Rutte menjelaskan pesawat Rusia di atas Estonia tidak ditembak karena tidak dinilai sebagai ancaman langsung. Namun, ia menegaskan komandan NATO memiliki kewenangan mengambil “keputusan final” jika pesawat yang melanggar dianggap mengancam.

Pasal 4 NATO dan Klaim Rusia

Pasal 4 NATO menyebutkan bahwa sekutu akan berkonsultasi bila integritas wilayah, kemerdekaan politik, atau keamanan salah satu anggota terancam. Pemanggilan pasal ini hanya sembilan kali dalam 76 tahun sejarah NATO, termasuk dua kali pada bulan ini terkait insiden di Polandia dan Estonia.

“Kami memang aliansi defensif, tetapi kami tidak naif. Kami tahu apa yang sedang terjadi,” kata Rutte. “Jika bukan kesengajaan, maka ini adalah ketidakcakapan yang nyata. Namun bahkan jika ketidakcakapan, kami tetap harus membela diri.”

Rusia membantah tuduhan Estonia dan menyebutnya tidak berdasar, serta menilai Tallinn berusaha memperuncing ketegangan Timur-Barat. Terkait insiden Polandia, Moskow menyatakan drone yang melintas sedang menyerang fasilitas militer di Ukraina barat dan tidak ditujukan ke Polandia.

Dalam pernyataan akhirnya, NATO menegaskan dukungan kepada Ukraina tidak akan terhenti. “Kami akan terus membantu Ukraina menggunakan hak bawaan untuk membela diri dari perang agresi brutal dan tanpa alasan yang dilakukan Rusia,” tegas aliansi itu.

Baca juga:  Trump Setuju NATO Tembak Jatuh Pesawat Rusia yang Terbukti Melanggar

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)