Bandung Jadi Kota Termacet ke-12 di Dunia

Kepadatan arus kendaraan di Jalan Asia Afrika, Bandung, jelang malam pergantian tahun, MTVN - Roni Kurniawan

Bandung Jadi Kota Termacet ke-12 di Dunia

Roni Kurniawan • 16 January 2025 13:29

Bandung: Bandung masuk dalam jajaran kota memiliki tingkat kemacetan tinggi ke-12 di dunia. Hal itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan TomTom Traffic Index pada 2024 silam. Berdasarkanhasil penelitian TomTom Traffic Index 2024 yang dilakukan di 500 kota di 62 negara dari 6 benua dengan menggunakan variabel yang mengacu pada waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan.

"Bandung berada di posisi ke-12 kota termacet di dunia. Sedangkan Medan berada di posisi ke-15. Sedangkan peringkat pertama diduduki Barranquilla, Kolombia. Sebelumnya pada TomTom Traffic Index 2023, posisi pertama diduduki London, Inggris, yang kini berada di posisi ke-5," rilia data dari TomTom Traffic Index yang diterima pada Kamis, 16 Januari 2025.

Dalam indeks tersebut, tercatat rata-rata waktu bepergian di Bandung per 10 km memakan waktu 32 menit 37 detik. Sedangkan waktu yang hilang per tahun karena macet sebesar 108 jam per tahun. Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara mengungkapkan, tingginya penggunaan kendaraan pribadi menjadi salah satu penyebab kemacetan yang tinggi di Kota Bandung.
 

Baca: Wisatawan di Jabar Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru

"Salah satunya itu, mudah-mudahan nanti dengan adanya transportasi publik baru bisa mengurai kemacetan. Mungkin orang akan beralih ke transportasi publik memang ada penyebabnya kemacetan di Bandung ini, tapi kita juga sudah siapkan solusinya," ujar Asep Kuswara saat dikonfirmasi.

Asep menuturkan, pihaknya saat ini terus melakukan berbagai cara agar masyarakat bisa beralih menggunakan moda transportasi umum dalam satunya yang baru diluncurkan adalah Layanan transportasi publik Metro Jabar Trans (MJT) yang resmi beroperasi sejak 1 Januari 2025.

"Ini kita harapkan bisa mengurangi tingkat kemacetan dengan mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi publik. Dari segi tarif juga sangat terjangkau," beber Asep.

Asep mengaku, bahwa kemacetan di Kota Bandung bersifat tentatif, seperti di momen liburan dan hari besar tertentu. Pasalnya, lanjut Asep, Bandung merupakan kota pariwisata sehingga banyak wisatawan yang datang ketika momen libur atau akhir pekan.

"Kita lihat kalau anak sekolah Nggak masuk atau libur kan lalu lintas aman lancar, kalau event-event atau hari besar seperti liburan itu berbeda. Kemacetan di Bandung ini hanya terjadi sewaktu-waktu," tandasnya.

Asep pun mengaku akan berupaya mendorong dan koordinasi dengan dinas lainnya salah satunya terkait aturan jam operasional dan masuk sekolah. "Sehingga nanti Pemkot akan gulirkan regulasi pengaturan jam operasional. Seperti jam sekolah masuk jam 7, untuk kantoran masuk jam 8 dan industri masuk jam berapa itu solusi yang akan diterapkan. Seperti kemarin libur nataru liburan itu memang macet. Tapi itu juga kan tidak statis kemacetannya," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)