Pertamina International Shipping (PIS) mendukung target pemerintah dalam mendukung energi bersih dan pembangunan di bidang pendidikan. Foto: dok PIS.
Ade Hapsari Lestarini • 20 January 2025 14:30
Cilegon: PT Pertamina International Shipping (PIS) selaku Subholding Integrated Marine Logistics dari Pertamina Group, terus melakukan aksi nyata Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mendukung target pemerintah dalam mendukung energi bersih dan pembangunan di bidang pendidikan, sesuai dengan Asta Cita pemerintah.
Program ini dijalankan oleh anak usaha PIS, yakni PT Pertamina Energy Terminal (PET) - LPG Terminal Tanjung Sekong melalui program Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang berlangsung di SMP Negeri 2 Cilegon dan mengusung tema Energizing Sustainable Community.
Peluncuran program SEB di sekolah ini antara lain diisi dengan gerakan menanam pohon hingga pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas panel surya 3,3 KWp dan kapasitas baterai sebesar lima kWh yang akan dimanfaatkan sebagai energi listrik pada laboratorium fisika.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program SEB telah diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023. Pada 2024, SEB telah berhasil dijalankan di 11 Sekolah Energi Berdikari dan telah mengedukasi 5.135 siswa mengenal energi bersih. Pertamina juga telah melakukan instalasi PLTS sebesar 33 kWp, dan menurunkan reduksi emisi karbon sebesar 42 ton CO2eq per tahunnya," ungkap Manager CSR Pertamina Dian Hapsari Firasati, dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Januari 2025.
Dalam kesempatan ini, Kepala SMP Negeri 2 Cilegon Nurhayati sangat menyambut positif kegiatan ini. "Dengan adanya bantuan PLTS dari Pertamina ini akan sangat memberikan dampak positif bagi siswa-siswi di sekolah kami yang memang sudah lama berinteraksi dengan kegiatan berbasis lingkungan, dengan adanya PLTS dapat memberikan wawasan baru kepada para siswa mengenai energi baru dan terbarukan," ujar Nurhayati.
Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com
Baca juga: Kejar Net Zero Emmisions, PIS Bidik Kontribusi Bisnis Hijau Menjadi 34% pada 2034 |