Menlu Turki Hakan Fidan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 14 December 2025 13:20
Ankara: Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menilai kelompok Islamic State (ISIS) tidak lagi menimbulkan ancaman sistematis, namun justru kerap dimanfaatkan oleh sejumlah negara untuk kepentingan politik mereka.
“ISIS saat ini telah melemah dan tidak lagi menimbulkan ancaman sistematis. Kami tidak menyangkal bahwa mereka tetap merupakan ancaman yang harus diperangi, tetapi reaksi terhadap ISIS sering kali tidak proporsional dengan tingkat ancaman yang mereka timbulkan,” kata Fidan dalam wawancara dengan saluran TVnet pada Sabtu kemarin.
Menurutnya, respons berlebihan terhadap ISIS kerap berkaitan dengan agenda lain. “Ini sebenarnya terkait dengan tujuan-tujuan berbeda. ISIS telah menjadi alat yang nyaman dan dieksploitasi oleh banyak pihak,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, Minggu, 14 Desember 2025, Fidan menambahkan bahwa segelintir negara memanfaatkan ISIS untuk mengejar kepentingan politik tertentu. Ia juga menuding mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad turut mengeksploitasi kelompok tersebut.
Menanggapi serangan ISIS terhadap militer Amerika Serikat dan pasukan Suriah di Kota Palmira pada Sabtu kemarin, Fidan menyebut insiden itu sebagai bentuk “provokasi”.
Sebelumnya, Pentagon mengonfirmasi bahwa dua anggota militer AS dan satu penerjemah sipil tewas, sementara tiga orang lainnya terluka dalam serangan di Palmira, Suriah. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan serangan tersebut dilakukan oleh seorang anggota ISIS yang menargetkan personel militer.
Palmira, dikenal dalam bahasa Arab sebagai Tadmur, merupakan kota bersejarah dengan peninggalan arkeologis yang berasal dari era Neolitik atau Zaman Batu Muda, dan telah lama menjadi simbol warisan budaya Suriah.
Baca juga: Tiga Warga AS Tewas dalam Penyergapan ISIS di Suriah