Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Kemenko PM, Abdul Haris. Foto: Istimewa.
Anggi Tondi Martaon • 9 December 2025 00:33
Jakarta: Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar ajang Inspiradaya 2025 untuk wujudkan generasi Indonesia sehat, berbudaya, dan tangguh. Kegiatan tersebut merupakan program penguatan kapasitas dan apresiasi bagi pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Inspiradaya merupakan program penguatan kapasitas dan apresiasi bagi pelaksana SPPG yang bertujuan membangun ekosistem pemberdayaan berbasis MBG," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Kemenko PM, Abdul Haris, melalui keterangan tertulis, Selasa, 9 Desember 2025.
Guru Besar tetap bidang geofisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) itu mejelaskan, Malam Apresiasi SPPG merupakan pengakuan dan keteladanan bagi SPPG. Ada sebanyak 20 SPPG dari berbagai daerah ditetapkan sebagai Inspiradaya 2025.
Menurut dia, apresiasi tersebut diberikan atas dedikasi, inovasi, dan praktik baik dalam pelaksanaan MBG. Khususnya dalam pemenuhan standar gizi, pemanfaatan pangan lokal, tata kelola yang akuntabel, serta penguatan kolaborasi di tingkat daerah.
"Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat dan keteladanan, sekaligus mendorong replikasi praktik baik antar-SPPG di seluruh Indonesia," ucap Haris.
Selain apresiasi, Kemenko PM menggelar
workshop bertema Membangun Ekosistem Pemberdayaan Berbasis MBG dan SPPG Tanggap Bencana Perkuat Ketangguhan Pelayanan Gizi Nasional.
"Workshop Penyamaan Persepsi Membangun Ekosistem Pemberdayaan Berbasis MBG, dan Tanggap Bencana sebagai upaya memperkuat kualitas, ketangguhan dan membangun ekosistem pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan pelaksanaan Program MBG di seluruh Indonesia. Termasuk wilayah bencana saat ini," ungkap Haris.
Sesi workshop malam Inspiradaya 2025. Foto: Istimewa.
Haris menjelaskan, SPPG Tanggap Bencana difokuskan pada penguatan kapasitas SPPG dalam menghadapi situasi darurat dan bencana. Kegiatan mencakup kesiapsiagaan operasional, adaptasi layanan MBG dalam kondisi krisis, pengelolaan dapur dan logistik darurat, serta koordinasi lintas sektor pada situasi bencana.
"Kegiatan ini menegaskan peran SPPG tidak hanya sebagai penyedia layanan gizi rutin, tetapi juga sebagai bagian dari sistem ketahanan sosial dan pangan masyarakat saat terjadi bencana," ucap Haris.
Inspiradaya 2025: Inspirasi Berdaya
Kegiatan Malam Apresiasi SPPG ini merupakan rangkaian kegiatan, Inspiradaya 2025 Penganugerahan SPPG yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung tanggal 8-9 Desember 2025 Di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) Jakarta.
"Inspiradaya 2025 sebagai komitmen bahwa apresiasi harus diikuti dengan peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan. Para SPPG Inspiradaya 2025 menyatakan komitmen bersama untuk terus menggerakkan ekosistem pemberdayaan masyarakat, memperkuat pangan lokal, serta memastikan layanan gizi tetap berjalan pada kondisi normal maupun darurat," tutur Haris.