Manajemen Kredit Pintar saat menyambangi UMKM di Medan. Foto: dok Kredit Pintar.
Ade Hapsari Lestarini • 10 May 2024 16:52
Medan: Platform fintech lending yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kredit Pintar, terus mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I-2024 dengan jumlah total peminjam sejak berdiri 2017 telah lebih dari tujuh juta nasabah.
Sementara itu untuk cakupan wilayah di seluruh Indonesia, pertumbuhan pinjaman di provinsi Sumatra Utara, tercatat sepanjang kuartal I-2024 telah naik sebesar 3,40 persen dan kota Medan menunjukkan pertumbuhan 48,26 persen terhadap penyaluran pinjaman Kredit Pintar di Sumut.
"Di wilayah Sumatra Utara angka pertumbuhan penyaluran pinjaman Kredit Pintar berkisar di angka 3,40 persen dari kontribusi secara nasional. Kami melihat kebutuhan pendanaan bagi para pelaku UMKM masih sangat tinggi. Di sisi lain, mereka kerap kali terkendala pada akses permodalan. Untuk itu kami sebagai platform fintech lending berupaya agar dapat menyediakan solusi alternatif pendanaan bagi para pelaku UMKM, sehingga usaha mereka bisa semakin berkembang serta berpeluang menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi," ujar Head of Business Kredit Pintar Kokko Cattaka, saat menghadiri Fintech Lending Days di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Kota Medan, Sumatra Utara, dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 Mei 2024.
Kokko mengungkapkan, Kredit Pintar terus mencatatkan pertumbuhan positif. Hingga pertengahan kuartal II-2024, total akumulasi penyaluran pinjaman Kredit Pintar yang telah mencapai lebih dari Rp43 triliun, dengan sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan.
Menciptakan lapangan kerja
Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar mengatakan industri fintech P2P lending ingin membantu UMKM untuk mendapatkan akses pendanaan yang lebih mudah dan cepat, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja baru. Fintech P2P lending juga masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya yang menjadi tantangan utama adalah tingkat literasi keuangan masyarakat.
"Banyak masyarakat yang belum memahami tingkat risiko dan manfaat fintech P2P sehingga mereka mudah terjebak dalam penipuan atau pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka. AFPI berkomitmen untuk meningkatkan literasi pada masyarakat untuk mendorong pertumbuhan industri fintech lending yang sehat dan bertanggung jawab. Salah satu upaya yang dilakukan AFPI adalah dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi seperti pada hari ini di acara Fintech Lending Days di Medan," jelas Entjik.
Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan, Jasmi mengapresiasi AFPI dengan terselenggaranya Fintech Lending Days ini. Melihat besarnya peran
UMKM tentu memerlukan perhatian.
"Tingginya potensi UMKM kita sekaligus juga membuka peluang khususnya bagi fintech lending untuk turut berkontribusi. Diharapkan dapat mengoptimalisasi industri fintech
lending, sehingga masyarakat atau UMKM memiliki opsi alternatif pembiayaan dalam kegiatan usahanya. Pada kesempatan ini, kami berpesan kepada masyarakat yang memanfaatkan fintech
lending sebagai pembiayaan, kiranya dapat melakukan dengan bijak dan sesuai dengan kemampuannya," kata Jasmi.
Potensi di Sumatra Utara
Jasmi memaparkan, potensi Sumatra Utara berdasarkan data BPS, yakni provinsi Sumatra Utara memiliki kontribusi terbesar pada perekonomian, yaitu sekitar 23,26 persen. Ekonomi Sumut pada 2023 tumbuh sebesar 5,01 persen lebih tinggi jika dibanding pencapaian 2022 yang tumbuh sebesar 4,73 persen.
"Adopsi penggunaan fintech
lending di Sumatra Utara merupakan yang terbesar. Kami harapkan melalui kegiatan ini, dapat mengakselerasi penyaluran pembiayaan fintech lending khususnya bagi UMKM di Sumut” tandasnya.
Melihat tingginya kebutuhan pendanaan bagi para pelaku UMKM namun di sisi lain mereka masih terkendala dengan persoalan akses permodalan serta masih minimnya tingkat literasi keuangan di masyarakat.
"Dengan terselenggaranya Fintech Lending Days yang diinisiasi oleh AFPI, selain memberikan dukungan penuh, kami berharap melalui kegiatan ini juga dapat berdampak positif bagi para pelaku UMKM, industri fintech lending serta pertumbuhan ekonomi digital yang sehat dan berkelanjutan," tambah Kokko.
Perhelatan Fintech Lending Days yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berlangsung pada 6-7 Mei 2024 lalu dan mendapat dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta sejumlah perusahaan teknologi finansial termasuk dalam hal ini Kredit Pintar. Dalam rangkaian acara ini AFPI menggelar
exhibition, talkshow, UMKM visit dan Media Visit yang bertujuan untuk; memperkenalkan dan mengedukasi fintech P2P lending kepada UMKM sebagai alternatif solusi pendanaan usaha, menghubungkan UMKM dengan fintech P2P lending dan ekosistemnya, meningkatkan kualitas dan kreativitas UMKM, serta meningkatkan literasi keuangan secara masif dan mudah dipahami.