Awak Kapal Rubymar Kabur usai Terkena Serangan Rudal Houthi di Laut Merah

Ilustrasi pelayaran kapal. (Medcom.id)

Awak Kapal Rubymar Kabur usai Terkena Serangan Rudal Houthi di Laut Merah

Medcom • 20 February 2024 16:17

Washington: Jajaran awak Rubymar di Laut Merah meninggalkan kapal mereka yang terkena serangan rudal kelompok pemberontak Houthi pada Minggu malam. Ini merupakan evakuasi pertama awak sebuah kapal komersial di Laut Merah sejak Houthi mengganggu rute perdagangan di perairan tersebut sejak akhir 2023.

Mengutip dari laman The Japan Times, Selasa, 20 Februari 2024, dua rudal balistik anti-kapal telah merusak kapal Rubymar berbendera Belize pada Minggu malam waktu setempat.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada hari Senin di media sosial X, yang mengatakan bahwa sebuah kapal perang koalisi dan kapal dagang lainnya menanggapi panggilan darurat, dan kru Rubymar diangkut ke pelabuhan terdekat. 

Sejak November 2023, Houthi telah meningkatkan serangan mereka di lepas pantai Yaman dengan rudal dan serangan pesawat tak berawak (drone) terhadap kapal-kapal dagang. Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan mereka menargetkan semua kapal yang memiliki hubungan dengan Israel, Amerika Serikat, dan Inggris sebagai upaya memaksa Israel menghentikan perangnya melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza. 

Rubymar adalah kapal kargo yang relatif kecil. Pemiliknya terdaftar di Southampton, Inggris, menurut basis data maritim internasional Equasis.

Seorang juru bicara Houthi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan terhadap kapal Inggris yang tidak dikenal telah mengakibatkan tenggelamnya kapal. Namun, klaim tersebut belu dapat diverifikasi secara independen.

CENTCOM tidak menyebutkan dalam pernyataannya apakah Rubymar tenggelam atau tidak. Pemilik kapal juga tidak menanggapi permintaan komentar. Operasi Perdagangan Maritim Inggris tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai insiden ini.

Sebelumnya, seorang pejabat perusahaan di GMZ Ship Management Co. di Lebanon mengatakan bahwa serangan terhadap kapal tersebut terjadi di ruang mesin dan bagian depan kapal. Tidak ada laporan tentang cedera pada kru kapal, yang telah dievakuasi ke Djibouti.

Baca juga: Houthi Serang Kapal Komersial Star Iris di Laut Merah

Ketegangan di Laut Merah

Sekitar 12 persen perdagangan global dan sebanyak 30 persen lalu lintas peti kemas melewati Terusan Suez, di ujung Laut Merah, pada setiap tahunnya. Untuk menghindari serangan tersebut, sebagian besar kapal pengangkut minyak dan gas, kapal komoditas curah, dan kapal kontainer dunia kini berlayar ribuan mil di sekitar Afrika, menambah waktu pelayaran dan meningkatkan biaya pelayaran dunia.

Senin kemarin, kapal lain melaporkan dua ledakan dari dugaan serangan Houthi, dengan bukti pecahan peluru dan kerusakan pada cat. Meski mengalami kerusakan, kapal itu tetap melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya. Perusahaan intelijen maritim Ambrey menggambarkan kapal tersebut sebagai pengangkut komoditas curah berbendera Yunani.

Houthi mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka juga menargetkan dua kapal lainnya, meski rincian spesifiknya tidak dapat segera diverifikasi.

Uni Eropa secara resmi meluncurkan operasi angkatan laut defensif pada Senin lalu yang bertujuan untuk melindungi kapal-kapal komersial dari serangan Houthi. Misi yang dikomandoi Yunani ini akan mengawal beberapa kapal dari Laut Merah dan Teluk Aden ke Teluk Persia dan melindungi mereka dari serangan.

Selama akhir pekan, AS mengatakan telah melakukan lima serangan pertahanan diri terhadap Houthi, termasuk satu terhadap sebuah kapal bawah laut. CENTCOM mengatakan bahwa ini adalah pengerahan kemampuan serangan bawah laut Houthi yang pertama kali diamati sejak serangan kelompok itu dimulai. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)