Ilustrasi beras. Foto: MI/Susanto
Media Indonesia • 21 March 2024 13:04
Jakarta: Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan bahwa saat ini pemerintah terus mencermati perkembangan ketersediaan, pasokan, dan harga beras di pasar tradisional maupun retail modern.
"Kebijakan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) yang diperpanjang hingga akhir April (24 April 2024) diarahkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di pasaran terutama di pasar/ritel modern. Kebijakan relaksasi ini hanya untuk beras premium, sementara beras medium maupun komoditas lainnya tetap," kata Ferry dilansir Antara, Kamis, 21 Maret 2024.
Lebih lanjut, Ferry menyebut tekanan harga beras masih berlangsung meskipun mulai terbatas. Pasokan beras domestik juga masih terbatas karena pergeseran musim panen serta bencana banjir menyebabkan gagal panen di beberapa daerah sentra.
"Pemerintah telah mewaspadai kondisi tersebut dengan tetap menjaga pasokan beras terutama cadangan beras pemerintah (CBP) melalui kebijakan importasi yang terukur. Pemerintah melakukan upaya percepatan pemasukan impor hingga akhir Maret ini. Stock CBP per 15 Maret 2024 tercatat sebesar 1,1 juta ton," jelas dia.
Baca juga:
Perpanjangan Relaksasi HET Beras Premium Dinilai Belum Diperlukan |