CItigrup. Foto: Unsplash.
Jakarta: Citibank, N.A Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun atau meningkat 82 persen dibandingkan 2022. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih di lini bisnis institutional banking dan pendapatan non operasional lainnya.
Peningkatan laba bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 3,27 persen dari sebelumnya 2,27 persen di 2022. Kemudian peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 14,14 persen dari 9,01 persen.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia memungkinkan kami untuk lebih fokus menjadi mitra perbankan bagi lembaga-lembaga dengan kebutuhan lintas negara.
"Komitmen kami untuk menjalankan manajemen keuangan yang strategis, efisiensi operasional, dan solusi yang berfokus pada nasabah, telah membantu kami untuk terus memberikan kinerja yang baik di 2023. Indonesia tetap menjadi pasar yang penting bagi Citi, dan kedepannya, kami akan terus memanfaatkan jaringan global kami yang luas untuk mendukung perkembangan sektor keuangan di tanah air," jelas dia dalam keterangan resmi, Rabu, 3 April 2024.
Pasca Penjualan bisnis consumer banking di Indonesia, Citi terus berkomitmen melalui bisnis perbankan institusional yang meliputi lini bisnis perbankan Korporat, perbankan komersial, markets, treasury and trade solutions dan layanan sekuritas.
Di lini bisnis perbankan korporat, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Sepanjang 2023, bisnis Institutional Banking mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 15 persen terutama dikontribusi oleh pertumbuhan sektor perantara keuangan.
Lini bisnis Global Subsidiaries Group juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit sepanjang tahun 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang.
"Hal ini tercapai melalui berbagai inisiatif, termasuk dari klien Asia kami yang berinvestasi di Indonesia," tegas dia.
Pada Mei 2023, Citi Indonesia menandatangani kesepakatan Program Pembiayaan Distribusi senilai Rp465 miliar dengan perusahaan pertanian multinasional, PT Syngenta Indonesia. Selanjutnya pada Oktober 2023, Citi Indonesia dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia telah melakukan penandatanganan kesepakatan pembiayaan rantai pasok berkelanjutan.
"Lini bisnis commercial bank kami membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25 persen secara year-on- year. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas," tegas dia.
Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 267 persen dan 126 persen, di atas ketentuan minimum. Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 37,85 persen, meningkat 27,51 persen dibandingkan 2022.
Pertumbuhan bisnis markets
Pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Dari lini bisnis markets, Citi Indonesia kemitraan strategis dengan Bibit.id untuk tingkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal.
Melalui kemitraan ini, kedua pihak menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan agenda inklusi keuangan Pemerintah Indonesia, dengan menyediakan produk investasi berkualitas kepada seluruh investor ritel dan institusi.
"Bisnis treasury and trade solutions (TTS) kami juga mencatat pertumbuhan yang signifikan di 2023. Volume transaksi yang mendukung aktivitas operasional klien terus meningkat, baik untuk mata uang lokal maupun asing, didukung oleh pertumbuhan per tahun yang stabil dari simpanan pihak ketiga sebesar 5 persen," tegas dia.