Narkoba Melemahkan Negara

Praktisi hukum Sanggun Ragahdo Yosodiningrat. (Medcom.id)

Narkoba Melemahkan Negara

Siti Yona Hukmana • 15 December 2024 12:17

Jakarta: Praktisi hukum Sanggun Ragahdo Yosodiningrat menyebut narkoba melemahkan negara Indonesia. Sebab, semakin hari jumlah pengguna terus meningkat.

"Narkoba ini adalah salah satu cara untuk melemahkan negara kita," kata Ragahdo dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu, 15 Desember 2024.

Presiden Prabowo Subianto disebut juga pernah menyebut narkoba melemahkan negara. Apalagi, kata dia, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) jumlah pengguna narkoba saat ini mencapai 3,3 juta orang. Kondisi ini disebut sangat memprihatinkan.

"Sebetulnya kalau kita lihat secara bersama nih, Indonesia ini bisa dibilang sekarang dalam keadaan atau kondisi darurat narkoba," ujar anak advokat kondang Henry Yosodiningrat itu.

Bahkan, kata dia, pengguna paling banyak di kalangan remaja. Usia belasan tahun disebut sudah banyak yang menggunakan narkoba.
 

Baca juga: 44 Ribu Narapidana Memungkinkan Terima Amnesti, Ini Daftar Kasusnya

Menindaklanjuti ini, pemerintah telah membentuk Desk Pemberantasan Narkoba yang diketuai Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan. Desk ini disebut salah satu langkah konkret dari program Asta Cita Presiden Prabowo.

Di samping itu, Ragahdo mengatakan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga berkali-kali menyebut Indonesia dalam keadaan darurat narkoba. Pernyataan ini acap disebut dalam setiap peringatan hari antinarkotika internasional.

"Bahwa narkoba ini adalah extra ordinary crime. Di mana pun kita berada, narkoba ini harus diberantas," ungkapnya.

Terlebih, penjualan barang haram oleh sindikat narkoba ini semakin terampil dan ada di mana-mana. Bahkan, sampai melibatkan oknum penegak hukum.

"Saya juga kebetulan praktisi hukum jadi banyak teman-teman di Polri banyak dapat info-info bahwa banyak oknum-oknum sebagai aparat penegak hukum ini 'berselingkuh' dengan dunia narkoba bahkan dengan bandar," terang dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)